Sejak zaman kuno, manusia telah mengamati langit untuk memahami dunia di sekitar. Berbagai peradaban menciptakan sistem astronomi unik yang tidak hanya membantu mereka dalam navigasi dan pertanian, tetapi juga dalam kepercayaan spiritual dan sosial.
Astronom kuno bekerja tanpa teleskop modern, tetapi mereka mampu mengembangkan sistem kalender, memprediksi gerhana, dan bahkan memahami pergerakan planet dengan akurasi yang mengesankan. Berbagai alat seperti jam matahari, astrolab, dan kuadran digunakan untuk melakukan pengukuran astronomi.
Beberapa peradaban bahkan membangun monumen besar seperti Stonehenge dan piramida yang berfungsi sebagai observatorium astronomi. Ilmu astronomi pada masa itu juga masih erat kaitannya dengan astrologi, di mana banyak budaya percaya bahwa posisi bintang dan planet dapat memengaruhi kehidupan manusia. Lalu, bagaimana para astronom di peradaban kuno ini bekerja? Berikut 7 faktanya!