Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi cabai (pexels.com/Pixabay)

Cabai adalah buah merah menyala yang menghiasi berbagai hidangan. Dalam dunia kuliner, cabai bukan hanya sekadar bumbu penyedap. Di balik ukuran kecilnya, tersembunyi sebuah misteri, di mana bagian yang tidak begitu dikenal memiliki peran utama dalam menciptakan sensasi pedas.

Banyak orang mengira bahwa mengeluarkan biji cabai dapat mengurangi rasa pedasnya. Padahal rasa pedas tersebut berasal dari capsaicin yang terdapat pada kulit dan kerangka cabai.

1. Capsaicin: bukan biji, tapi senyawa ajaib!

ilustrasi memotong cabai (pexels.com/cottonbro studio)

Jangan salah, biji cabai bukanlah penyebab langsung rasa pedas yang meledak di mulut. Hal tersebut merupakan peran capsaicin, senyawa yang sebagian besar ditemukan di bagian dalam dinding buah. Capsaicin adalah komponen kimia utama yang memberi sensasi pedas pada cabai. Capsaicin terkumpul di bagian cabai yang bernama plasenta, jumlahnya hampir 10 kali lebih tinggi dibanding biji atau daging cabai yang sudah matang.

Jadi, untuk mengurangi tingkat kepedasannya, bagian cabai yang dibuang adalah plasenta, bukan bijinya. Ironisnya, cabai menghasilkan capsaicin sebagai pertahanan alami untuk melindungi dirinya dari pemangsa, sementara manusia justru menikmati sensasi pedasnya. Sepertinya, cabai punya trik khusus buat memikat lidah kita yang suka sensasi peddas,  ya!

2. Kaya akan nutrisi: vitamin dan manfaat

Editorial Team

Tonton lebih seru di