Menurut Erwin Reisner, Profesor bidang Energy & Sustainability dari Cambridge, penemuan ini akan menjadi tonggak sejarah dalam fotosintesis semi-buatan. Pendekatan ini memanfaatkan kemampuan enzim alami dan menggabungkannya sebagai upaya mengatasi keterbatasan fotosintesis murni buatan.
"Konversi energi matahari untuk menghasilkan bahan bakar dan bahan kimia terbarukan yaitu, sintesis bahan bakar surya adalah strategi penting untuk memperkuat masyarakat kita di era pasca-fosil," kata Reisner dilansir Newsweek.
“Fotosintesis alami telah berevolusi untuk menyimpan energi matahari dan untuk memperbaiki gas rumah kaca karbon dioksida (CO2) menjadi gula, tetapi proses ini sangat tidak hemat energi."