Bagi kamu yang memainkan Assassin's Creed III, tokoh satu ini tidak asing.
Benedict Arnold sangat terkenal dalam sejarah Amerika Serikat, tetapi bukan dalam artian yang baik. Mengapa? Karena ia dikenal sebagai seorang pengkhianat yang "hampir" berhasil menggagalkan kemerdekaan AS dari Britania Raya.
Sebenarnya, Arnold adalah orang yang setia pada calon Presiden AS pertama, George Washington. Dengan kekayaan dari bisnis perdagangannya, Arnold bergabung dengan Sons of Liberty, sebuah organisasi rahasia demi Revolusi Amerika, dan melatih tentaranya sendiri untuk menghalau tentara Britania Raya.
Washington dan Thomas Jefferson pun kagum dengan patriotisme Arnold sehingga menjadikannya salah satu orang kepercayaan. Akan tetapi, setelah dua kali kekalahan, yang menyebabkan kakinya pincang, serta kehilangan bisnisnya sebagai seorang pedagang, Arnold mulai "kepahitan" dengan Washington.
Para jenderal seangkatan dengan Arnold, yang dianggapnya tidak berkontribusi banyak, dipromosikan ke pangkat yang lebih tinggi. Sedangkan Arnold? Ia harus berpuas diri.
Apalagi, saat didakwa menyalahgunakan kekuasaannya sebagai seorang jenderal untuk meluaskan usahanya, Washington tidak membela Arnold. Ia hanya menasihatinya sedikit dan hal tersebut menyakiti hati Arnold.
Alhasil, Arnold kemudian membelot ke sisi Britania Raya. Baginya, Amerika jauh lebih "teratur" dan makmur di bawah pemerintahan Britania Raya.
Arnold kemudian menyusupkan informasi tentang AS melalui seorang mayor Angkatan Bersenjata Britania Raya, John Andre.
Pada 1780, Arnold diangkat menjadi komandan markas AS di West Point, sebuah lokasi penting dalam Perang Revolusi Amerika. Saat itu, Arnold berencana untuk "menjual" West Point pada Jenderal Sir Henry Clinton, termasuk lokasi persediaan persenjataan dan rahasia perang lainnya, ke Britania Raya seharga £20,000, atau US$3 juta hari ini.
Arnold pun mulai melemahkan pertahanan dan daya tempur West Point untuk mempermudah Britania Raya mengepungnya. Lebih kejinya lagi, Arnold menjual beberapa persediaan di West Point ke pasar gelap demi keuntungan sendiri!
Tetapi, pada 1780, Arnold gagal. Saat itu, Arnold sudah menyiapkan berbagai dokumen untuk Andre agar bisa lolos ke Britania Raya sambil membawa rencana pengepungan West Point. Akan tetapi, Andre ditangkap di New York dan setelah diadili di pengadilan militer, ia dihukum gantung.
Setelah mengetahui penangkapan Andre dan bahwa Washington telah mengetahui rencana pengkhianatannya, Arnold bergegas untuk kabur dari Amerika ke Britania Raya. Washington kemudian mendakwa Arnold atas tuduhan pengkhianatan dan menghapus seluruh rekam jejaknya dari sejarah militer AS.
Saat menetap di Britania Raya pun, Arnold tidak sejahtera. Kenapa? Segala rencananya gagal dan ia pun wafat karena sakit di kakinya di London pada 1801. Masyarakat Britania Raya pun lebih memihak John Andre yang wafat demi negara, dibandingkan sikap pengecut Arnold yang tetap hidup.
Hingga saat ini, nama "Benedict Arnold" lekat dengan "pengkhianatan" di Amerika Serikat.
"Yudas hanya menyerahkan satu jiwa. Arnold menyerahkan tiga juta." — Benjamin Franklin.
Salah satunya pada 2010, saat pemain basket terkenal AS, LeBron James, memutuskan untuk pindah dari Cleveland Cavaliers ke Miami Heat. Para penggemar bahkan petinggi Cleveland Cavaliers menyebut James "pengkhianat" sama seperti Arnold.
Malah, Fathead, produsen tempelan dinding bergambar atlet dan tokoh kartun yang juga dimiliki oleh pemilik Cleveland Cavaliers, Dan Gilbert, menjual gambar dinding James berseragamkan Cavs hanya seharga US$17,41.
Angka tersebut adalah tahun kelahiran Arnold, 1741.