Belajar Eksakta, yuk! 5 Istilah Sains yang Terdapat dalam Astronomi

Apakah kamu suka membaca atau menonton tayangan sains tentang astronomi? Jika ya, pasti kamu sering mendengar tentang istilah-istilah astronomi yang familier, seperti kecepatan cahaya, Ledakan Dahsyat, gravitasi, lubang hitam, dan lubang cacing.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan kelima istilah tersebut? Bagaimana mereka bekerja di alam semesta? Kalau kamu penasaran, kamu bisa menyimak penjelasan singkatnya berikut ini. Yuk, disimak!
1. Kecepatan cahaya
Apakah kamu sering mendengar istilah kecepatan cahaya, namun masih bingung mengartikannya? Secara sederhana, kecepatan cahaya dapat diartikan sebagai 'laju cahaya yang diukur dari satu titik ke titik yang lain'.
Jadi, cahaya memiliki kecepatan alias cahaya tidak seketika muncul di titik yang dituju. Jika kamu menghidupkan lampu kamarmu, pancaran cahaya lampu ke seluruh ruangan tersebut bisa diukur laju atau kecepatannya.
Cahaya memiliki kecepatan 299.792 km per detik atau jika digenapkan yaitu 300.000 km per detik. Einstein dan para ilmuwan lainnya sepakat bahwa tidak ada objek yang bisa bergerak melebihi kecepatan cahaya, seperti dicatat dalam laman sains Space.
Cahaya Matahari sampai di Bumi membutuhkan waktu sekitar 8 menit dan 30 detik. Itu berarti jarak antara Bumi dan Matahari adalah 150 juta km. Biasanya, satuan kecepatan cahaya—yang dikonversi menjadi tahun cahaya—digunakan untuk mengukur jarak objek luar angkasa yang sangat amat jauh.
Jarak Bumi ke Planet Asgard, misalnya, adalah 1 tahun cahaya. Apa maksudnya? Artinya, cahaya dari bumi membutuhkan waktu 1 tahun untuk sampai ke Planet Asgard tersebut. kalau dikonversi menjadi kilometer, tentunya akan terasa tidak praktis dan terlampau jauh.
Satu tahun cahaya berarti 300.000 km/detik x 60 detik/menit x 60 menit/jam x 24 jam/hari x 365 hari. Hasilnya 9.460.730.472.580 kilometer atau digenapkan menjadi 9,5 triliun kilometer.
Nah, tentu cara penghitungan jarak seperti ini dirasa sangat tidak praktis. Belum lagi jika jarak yang dihitung sangat jauh, misalnya miliaran tahun cahaya. Itu sebabnya ilmuwan menggunakan satuan tahun cahaya dalam ukuran semesta.