Gambar yang ada di atas adalah gambar yang kurang tepat. Sayangnya, gambar ini yang sering dianggap benar oleh banyak orang.
Mengapa banyak orang awam yang menghubungkan antara manusia dengan kera? Itu terjadi karena adanya kesalahpahaman yang mungkin sulit untuk dimengerti oleh orang awam tentang teori evolusi yang sesungguhnya.
Teori evolusi tidak pernah menyatakan bahwa manusia berasal dari kera. Teori evolusi hanya menyatakan bahwa semua makhluk hidup di dunia ini, termasuk manusia, berasal dari nenek moyang yang sama. Dalam suatu masa waktu, terjadilah percabangan spesies yang terjadi akibat beberapa faktor di atas.
Jumlah ledakan spesies yang terjadi di zaman purba terjadi tidak dalam waktu yang pendek, melainkan terjadi pada rentang waktu ratusan juta tahun. Bayangkan saja, jika ribuan tahun saja sudah bisa didapatkan adanya beberapa perbedaan minor dalam tiap spesies, ratusan juta tahun tentu akan melahirkan spesies-spesies yang bisa sangat berbeda dengan leluhurnya.
Bukti bahwa hewan primata berkerabat dekat dengan manusia yaitu genetiknya. DNA antara manusia dengan hewan primata dapat mencapai kemiripan hingga 97 persen. Bukan berarti manusia dianggap berasal dari kera. Namun, dengan fakta ini, bisa dilacak bahwa manusia dan hewan primata memiliki nenek moyang yang sama.
Genetik dan DNA dengan pasti terkonfirmasi dapat diturunkan, seperti ditulis dalam National Geographic. Bahkan, dalam proses penurunan genetika tersebut, bisa saja didapatkan kejadian langka yang dinamakan pergeseran genetik. Hal ini benar-benar dapat menyebabkan spesiasi dalam rentang waktu yang cukup pendek.