ilustrasi desert locust di Arab Saudi (flickr.com/Phil Roberts)
Bagi pendatang, fenomena ribuan belalang menyerbu mungkin terlihat aneh. Khususnya bagi mereka yang berasal dari wilayah tropis seperti Indonesia. Hal tersebut karena belalang di Indonesia jarang yang berkelompok sampai ribuan bahkan jutaan. Namun sebenarnya di Indonesia sendiri ada dan cukup sering terjadi di bagian Indonesia timur, seperti di Sumba.
Jika di Indonesia sangat dikenal dengan belalang kayu, namun di negara yang hampir seluruh wilayahnya gurun terkenal dengan belalang gurunnya atau desert locust. Berkaitan dengan kejadian serbuan belalang di Masjidilharam, kebanyakan orang menyebut belalang tersebut adalah black grashopper. Namun melansir The Journal, belalang tersebut sebenarnya adalah belalang gurun. Dilansir BBC, belalang gurun (Schistocerca gregaria) memiliki dua fase dalam hidupnya, yaitu fase soliter dan fase gregarius, atau fase berkelompok dengan sifat rakus, memakan tumbuhan apa saja yang ditemui.
Jadi tidak aneh bila di Makkah dan Madinah ditemukan ribuan belalang. Sebab letak kedua tempat tersebut di Arab Saudi yang merupakan negara bergurun. Pastinya bagi warga sekitar yang sudah tinggal lama di sana juga sering menjumpai.
Dilansir Middleeastmonitor, wabah belalang tidak hanya terjadi di kedua tempat suci yang telah disebutkan sebelumnya. Namun di kota Makkah secara umum juga terjadi serbuan belalang gurun pada tahun 2020. Saeed Jarallah Al-Ghamdi selaku Direktur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup, Air dan Pertanian mengatakan bahwa tim pembasmi menggunakan insektisida untuk mengendalikan wabah belalang.