Pernah membayangkan bahwa tempat tertinggi di dunia—yang selama ini kita kenal sebagai simbol ketangguhan, penaklukan, dan ambisi manusia—sebenarnya menyimpan masa lalu yang berlawanan total dengan citra tersebut? Gunung Everest dengan ketinggian hampir sembilan kilometer di atas permukaan laut, ternyata lahir dari sesuatu yang jauh lebih sunyi dan basah, yakni dasar samudra yang purba.
Bukan metafora, bukan pula mitos. Fakta ini adalah hasil pembacaan ilmiah terhadap batuan, fosil, dan pergerakan lempeng tektonik selama ratusan juta tahun. Everest bukan hanya gunung, tetapi arsip geologi hidup, di mana Bumi menyimpan ingatan masa lalunya, ketika daratan belum seperti yang kita pijak hari ini. Yuk, kita cek apa saja fakta ilmiahnya!
