iIlustrasi lumba-lumba (unsplash.com/Ranae Smith)
Sejak film dokumenter tersebut, belum ada penelitian lebih lanjut untuk meneliti motif di balik perilaku unik lumba-lumba. Satu hal yang pasti, lumba-lumba belum tentu sengaja membunuh ikan buntal demi mabuk.
Ikan buntal adalah hewan yang mengembang seperti bola saat terancam. Ikan ini juga menghasilkan racun saraf atau racun tetrodotoxin.
Racun tersebut yang berakibat fatal bila dikonsumsi manusia meski cuma dosis kecil karena bisa menyebabkan kematian. Sementara itu, lumba-lumba adalah mamalia laut yang masih berkerabat dengan paus dalam keluarga cetacea.
Dilansir Dolphin and Whale Foods, keluarga cetacea diklaim memiliki kesamaan dengan manusia. Untuk itu, lumba-lumba dinilai sebagai hewan yang cerdas. Dalam penelitian yang telah dilakukan, kecerdasannya memang fakta.
Berdasarkan hal tersebut, beberapa ilmuwan pun menyakini lumba-lumba memainkan dan membunuh ikan buntal tanpa alasan. Lumba-lumba dianggap secara sadar menggigit dan melempar-lemparkan ikan buntal seperti bermain voli agar racun yang dikeluarkan sesuai dosis.
Lumba-lumba dianggap dapat menentukan takaran dosis racun ikan buntal yang tepat. Sehingga, alih-alih berbahaya, racun itu justru membuat lumba-lumba teler seperti orang mabuk.