Alam itu indah sekaligus mengerikan, terutama jika manusia merusaknya. Nah, kebakaran hutan menjadi salah satu contohnya. Seperti yang kamu tahu, hutan yang terbakar, apinya akan menyebar dengan sangat cepat, menghanguskan apa pun yang ada di sekitarnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, kebakaran hutan mulai menyasar pemukiman penduduk, seperti rumah, bangunan, dan kota. Hal ini pun akan semakin memburuk akibat perubahan iklim. Perkiraan menunjukkan bahwa pada tahun 2030, kasus yang disebut kebakaran ekstrem akan meningkat sebesar 14 persen dan meningkat menjadi 30 persen pada tahun 2050.
Pada tahun 2021, National Interagency Fire Center melaporkan bahwa sepanjang tahun, 58.733 kebakaran hutan telah menghanguskan lebih dari 7,13 juta hektar lahan, dan itu hanya di Amerika Serikat. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga terjadi di delapan daerah di Indonesia pada Agustus 2025, seperti yang dilaporkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Di tempat lain, The Guardian melaporkan bahwa pada Juli 2022, 1,27 juta hektar lahan dilalap api yang tersebar di seluruh Eropa. Kebakaran hutan tersebut terkait dengan suhu ekstrem dan gelombang panas, dan itu akan semakin sering terjadi.
Rupanya, para ilmuwan iklim berpendapat bahwa kerusakan lingkungan, naiknya suhu, cuaca dan pergantian musim yang tidak menentu, menjadi beberapa faktor kenapa kebakaran hutan lebih sering terjadi. Di sisi lain, para ilmuwan juga memperingatkan bahwa kebakaran hutan dan dampaknya akan semakin ekstrem. Berikut kita akan membahas fakta-faktanya.
