induk beruang kutub dan anaknya (commons.wikimedia.org/Marko Dimitrijevic)
Gak seperti mamalia darat, mamalia laut seperti beruang kutub menghasilkan susu penuh energi dengan kandungan lemak sampai 33 persen. Susu tinggi lemak ini bikin anak-anaknya tumbuh dengan cepat di habitat yang sangat menuntut. Dari yang sejak lahir cuma 600 gram, mereka jadi puluhan kilogram saat keluar dari sarang pada musim semi, ungkap Polar Journal.
Pada bulan-bulan pertama membesarkan anak, beruang kutub betina gak makan sama sekali. Mereka tetap berada di sisi anaknya untuk menyusui dan mengawasi tumbuh kembangnya. Sayangnya, tugasnya ini makin dipersulit oleh perubahan iklim.
Temperatur hangat saat musim panas bikin es laut di Teluk Hudson, Kanada, mencair. Pada periode ini, beruang kutub yang tinggal di wilayah itu terpaksa mengungsi ke daratan dan gak makan selama berbulan-bulan. Menurut laman Phys.org, mamalia laut ini bisa kehilangan 1 kilogram berat badannya tiap hari karena es laut tempatnya berburu anjing laut jadi hilang.
Itu sebabnya, mereka perlu mengurangi aktivitas untuk menghemat cadangan lemak sampai musim dingin tiba dan laut kembali membeku. Namun, bagi beruang kutub betina yang punya anak, mereka harus memilih antara menggunakan cadangan lemaknya untuk menyusui anak atau untuk kebutuhan energinya sendiri. Adapun, perubahan iklim membuat musim panas jadi lebih panjang dan panas. Hal tersebut membuat beruang kutub harus berpuasa lebih lama.