ilustrasi panda (unsplash.com/Lukas W.)
Hewan karnivora umumnya memiliki lidah yang panjang dengan ujung membulat, seperti halnya panda. Namun, para peneliti menemukan bahwa meskipun keseluruhan strukturnya seperti karnivora, permukaan lidah panda berbeda.
Meskipun beruang dan banyak karnivora memiliki lidah yang halus, panda telah mengembangkan tonjolan kecil di permukaan lidahnya yang berfungsi untuk menyimpan makanan, menurut penelitian dalam Journal of Anatomy tahun 2008. Hal ini sangat berguna khususnya bagi panda karena mereka harus menghilangkan lapisan terluar dari pelepah bambu sebelum memakan rebungnya.
Ciri ini juga terlihat pada mamalia lain, seperti lemur dan tikus pohon, yang proyeksi lidahnya mempunyai tujuan sekunder untuk membersihkan.
Akhir kata, panda bisa makan daging, tetapi sangat jarang. Salah satu alasannya adalah karena hilangnya reseptor rasa umami dan beberapa bagian tubuhnya telah berevolusi untuk memakan tumbuhan, khususnya bambu.
Meskipun begitu, hingga saat ini anatomi panda lebih cocok untuk memakan daging. Ditambah, saat ini daging lebih tersedia daripada bambu. Selain itu, panda raksasa masih memiliki banyak evolusi di masa depan jika mereka ingin mengoptimalkan tubuhnya untuk mencerna tanaman. Lantas, akankah panda berevolusi dan kembali menjadi pemakan daging di masa depan? Bagaimana menurutmu?