Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sumber Gambar: www.huffingtonpost.com

Deja vu? Mungkin sebagian besar dari kita pernah mengalami hal ini. Yup, ketika kita sedang berjalan atau bertemu orang, tiba-tiba kita merasa pernah mengalami kejadian tersebut sebelumnya di masa lampau. Deja vu ditemukan terjadi secara acak pada 60-70 persen manusia berusia 15 sampai 25 tahun.  Ada yang bilang deja vu terjadi karena pernah kita mimpikan sebelumnya, ada lagi yang bilang kalau itu artinya kita menerawang masa depan. Bahkan, ada yang bilang juga itu adalah memori kita dari kehidupan sebelumnya.

Sebenarnya mana sih yang paling benar? Hmm..coba kita lihat penjelasan secara neuropsikologis terlebih dahulu.

Default Image IDN

Otak manusia memiliki memori rekognisi, yang memungkinkan seseorang untuk mempersepsikan kejadian sebagai sesuatu yang pernah dialami sebelumnya. Memori ini terdiri dari memori rekoleksi dan memori keakraban. Memori rekoleksi adalah ketika kita mengalami suatu kejadian yang tidak asing dan dapat menjelaskan kapan kejadian tersebut terjadi sebelumnya. Misalnya, ketika kita bertemu sebuah papan iklan dan kita tahu bahwa kita telah melihat iklan tersebut sebelumnya di televisi. Sedangkan memori keakraban adalah ketika kita mengalami suatu kejadian yang tidak asing namun tidak dapat menjelaskannya. Memori inilah yang diduga merupakan alasan di balik deja vu.

Editorial Team

Tonton lebih seru di