ilustrasi kerusakan akibat tambang emas (thestar.com)
Industri pertambangan, tak terkecuali tambang emas, mengancam kawasan alam, termasuk kawasan lindung resmi dan wilayah konservasi. Bahkan, hampir tiga perempat dari tambang yang aktif saat ini lokasinya tumpang tindih dengan kawasan konservasi!
Aktivitas tambang adalah ancaman utama bagi keanekaragaman hayati. Tak usah jauh-jauh, contohnya ada di dekat kita, yaitu di Tambang Grasberg, Mimika, Papua.
Sebagai informasi, Taman Nasional (TN) Lorentz, kawasan lindung terbesar di Asia Tenggara, terletak di Provinsi Papua Barat. Dengan luas hampir 2,5 juta hektar, TN Lorentz dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1999.
Lambat laun, diketahui bahwa di sana terdapat lapisan emas dan tembaga terkaya di dunia. Melansir Earthworks, tambang terbuka Grasberg yang dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia telah mencemari muara pesisir dan Laut Arafura serta TN Lorentz.
Selain itu, sekitar 110.000 ton tailing tambang beracun dibuang ke Sungai Ajikwa setiap hari. Tanah longsor pun bisa sewaktu-waktu terjadi.
Diperkirakan, ketika tambang ini ditutup suatu saat nanti, akan tercipta lubang seluas 230 kilometer persegi di hutan dan menghasilkan lebih dari 3 miliar ton tailing. Bahkan, saking luasnya, Tambang Grasberg terlihat dari luar angkasa!