Tambang Emas Ternyata Merusak Lingkungan! Ini Buktinya

Polemik seputar eksploitasi tambang emas di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, masih terus berlangsung. Izin wilayah seluas 42.000 hektar atau setengah dari bagian selatan Pulau Sangihe telah dikantongi oleh perusahaan Tambang Mas Sangihe (TMS).
Kasus tersebut menuai kontroversi karena tambang emas berpotensi merusak lingkungan. Bahkan, penduduk sekitar dan satwa liar pun ikut terdampak. Berikut ini dampak negatif tambang emas yang perlu diketahui!
1. Mengontaminasi dan mencemari air
Tambang emas berdampak negatif pada sumber air di sekitarnya. Umumnya, limbah beracun tambang mengandung bahan kimia berbahaya, yaitu arsenik, timbal (lead), air raksa (mercury), asam, sianida, serta produk sampingan minyak bumi (petroleum byproducts).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Earthworks, sekitar 180 juta ton limbah dibuang ke sungai, danau, dan laut oleh perusahaan tambang tiap tahun. Tak jarang, limbah tersebut mencemari saluran air yang biasa dikonsumsi penduduk setempat!
Air yang terkontaminasi disebut sebagai drainase asam tambang (AMD). Produk sampingan AMD mengontaminasi air minum, membuat merkuri dan logam berat masuk ke dalam rantai makanan, dan menyebabkan manusia serta hewan sakit, bahkan hingga beberapa generasi!