ilustrasi orang merokok (flickr.com/Lindsay Fox)
Tetapi, di negara-negara lain, terutama di Amerika Serikat, rokok masih menjadi produk yang sangat populer. Hal ini disebabkan oleh strategi pemasaran dan periklanan yang agresif dari perusahaan-perusahaan rokok, yang menargetkan berbagai segmen pasar, seperti wanita, anak-anak, dan tentara. Rokok juga dianggap sebagai simbol gaya hidup modern, bebas, dan maskulin.
Perusahaan-perusahaan rokok juga berusaha untuk menyangkal atau meremehkan bukti-bukti ilmiah tentang bahaya rokok. Mereka merekrut ilmuwan dan dokter untuk memberikan testimoni yang mendukung rokok, atau menciptakan keraguan tentang validitas penelitian-penelitian antirokok. Mereka juga mengembangkan produk-produk rokok yang diklaim lebih aman, seperti rokok filter, rokok ringan, atau rokok tanpa tar.
Namun, perlawanan terhadap rokok semakin kuat seiring dengan bertambahnya penelitian-penelitian yang menunjukkan dampak negatif rokok terhadap kesehatan. Melansir Yale University Library Online Exhibitions, salah satu tonggak sejarah adalah laporan Surgeon General of the Public Health Service pada tahun 1964, yang menyatakan bahwa rokok menyebabkan kanker paru-paru dan penyakit jantung koroner pada pria, dan kemungkinan besar juga pada wanita. Laporan ini memicu gerakan antirokok yang melibatkan pemerintah, organisasi kesehatan, dan masyarakat sipil.
Melalui artikel ini, kita jadi tahu bahwa rokok adalah candu yang mematikan, yang pernah dianggap sebagai obat medis. Namun, sekarang kita tahu bahwa rokok tidak ada manfaatnya, hanya membawa kerugian bagi diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama melawan rokok, dan menjaga kesehatan dan kehidupan kita. Salam sehat!