Sebagai penyayang kucing, kita pasti ingin berkomunikasi dengan mereka. Tetapi, dengan cara apa? Apakah dengan mengajak berbicara? Belum tentu mereka paham dan peduli.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports pada Oktober 2020 menemukan cara sederhana untuk berkomunikasi dengan kucing. Apakah kamu bisa menebaknya? Berikut cara berkomunikasi dengan kucing yang simpel dan mudah!
Menurut Karen McComb, profesor perilaku dan kognisi hewan di University of Sussex, cara berkomunikasi dengan kucing adalah dengan menyipitkan mata dan berkedip perlahan. Dengan cara ini, kucing akan lebih mudah menerima manusia, baik yang sudah akrab maupun yang asing dengan kita.
Dalam laman ScienceAlert, ia mengatakan bahwa kedipan lambat pada kucing mirip dengan mata manusia yang menyipit saat tersenyum. Selain itu, ini adalah tanda bahwa kucing merasa rileks dan tidak dalam keadaan terancam.
Teori saja tidak cukup. Tim peneliti pun melakukan dua eksperimen untuk mencari tahu bagaimana respons kucing terhadap manusia yang berkedip lambat.
Pada eksperimen pertama, pemilik diminta untuk duduk dengan jarak satu meter dan berkedip lambat saat kucing melihat mereka. Hasilnya, setelah manusia berkedip lambat, kucing cenderung membalas dengan mengedipkan mata balik.
Sementara, pada eksperimen kedua, yang diminta untuk berkedip bukanlah pemilik kucing tersebut, melainkan para peneliti yang sebelumnya tidak pernah melakukan kontak. Para peneliti tidak hanya berkedip lambat, tetapi juga mengulurkan tangan ke arah kucing.
Apa yang terjadi? Selain membalas dengan kedipan, kucing juga cenderung mendekati tangan manusia setelah manusia berkedip lambat kepada mereka.
Sulit untuk mengetahui secara pasti apa makna kedipan lambat bagi kucing. Para peneliti meyakini bahwa kucing mengartikan kedipan lambat sebagai niat baik. Berbanding terbalik dengan tatapan tak terputus yang dianggap sebagai ancaman.
"Memahami cara-cara positif di mana kucing dan manusia berinteraksi dapat meningkatkan pemahaman publik tentang kucing, meningkatkan kesejahteraan kucing, dan memberi tahu kita lebih banyak tentang kemampuan sosio-kognitif dari spesies yang kurang dipelajari ini," tutup Tasmin Humphrey, peneliti lain dalam studi ini sekaligus rekan Karen McComb.