Pada hari Minggu malam (7/7), gempa berkekuatan 7,1 Skala Richter (SR) melanda Barat Daya Ternate, Maluku Utara. Berdasarkan cuitan dari akun Twitter BMKG, diketahui pusat gempa berada di koordinat 0.51LU,126.18BT, dengan kedalaman 10 km dan terjadi pada pukul 22:08 WIB. Peringatan tsunami pun diberikan oleh BMKG kepada masyarakat melalui akun Twitternya.
Tahun lalu, tepatnya di Bulan Oktober 2018, rentetan gempa bumi terjadi di Palu dan Donggala. Adapun, saat itu gempa terkuatnya sebesar 7,4 Skala Richter (SR), yang terjadi pukul 17.02 WIB. Kemudian, disusul dengan tsunami dengan ketinggian 1,5-3 m yang diperkirakan tiba pada 17.22 WIB.
Gelombang tsunami menghancurkan rumah, gedung dan kendaraan. Ratusan korban pun meninggal akibat bencana ini. Pada pukul 17.02 WIB, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyampaikan peringatan dini tsunami. Uniknya, BMKG mencabut peringatan tersebut pada pukul 17.37 WIB, padahal tsunami telah terjadi.
Sebenarnya, bagaimana cara BMKG mendeteksi gempa dan tsunami? Berikut ulasannya!