Semua orang punya kenangan di masa lalu yang ingin dilupakan, seperti pengalaman patah hati yang menyakitkan, trauma atas kecelakaan tertentu, kehilangan orang terbaik, dan lain-lain. Sayangnya, semakin kenangan tersebut coba untuk dihapus, justru kenangan tersebut akan semakin kuat menghantui. Bahkan tak jarang pula kenangan tersebut memicu beberapa kondisi tertentu seperti kecemasan, fobia, atau gangguan stres.
Berita baiknya, ilmuwan menemukan bahwa ternyata memori dalam otak tidaklah bersifat permanen seperti yang selama ini dikira. Mereka justru menemukan cara untuk menghapus, mengubah, dan bahkan menanam memori pada otak manusia, termasuk soal sakit hati atau patah hati.