Masakan Nusantara identik dengan kekayaan cita rasa dan rempah serta bumbunya. Nah, salah satu rempahnya adalah cabai/cabe yang biasa kita temukan dari gado-gado, dendeng balado, hingga makanan kekinian seperti ayam geprek dan sate taichan. Berbicara jenisnya, cabe rawit dan cabe merah adalah jagoan di Indonesia.
Dari segi gizi, cabe sendiri memiliki vitamin A, B6, C/antioksidan, K1, potasium, dan tembaga. Dengan kata lain, cabe dapat memperkuat tulang dan sistem imun, mencegah penyakit jantung dan ginjal, serta mencegah inflamasi. Kalau gitu, lebih baik makan sebanyak-banyaknya, dong? Ya, asalkan kamu tahan capsaicin, senyawa pedas pada cabe!
Sayangnya, harga cabe di pasar tidak bisa diprediksi dan terus naik turun (fluktuatif), disebabkan oleh faktor cuaca dan kelangkaan cabe. Tidak heran jika harga cabe meroket di pasaran, ibu-ibu dan bapak-bapak pasti langsung panik bak kebakaran jenggot. Pastinya, akan lebih praktis jika cabe tinggal kita petik saja dari halaman rumah, bukan?
Tidak butuh pekarangan yang besar, cabe sendiri hanya butuh 2,5 - 3 bulan ditanam dan langsung siap dipanen. Dari usia tanaman cabe yang mencapai 2 tahun, kamu bisa memanen hingga 18 kali! Baik untuk mengisi waktu luang, jadi peluang usaha baru, atau mengisi persediaan dapur, inilah beberapa cara menanam cabe anti gagal.