Ilustrasi kupu-kupu (commons.m.wikimedia.org/Kenneth Dwain Harrelson)
Beberapa kupu-kupu mendapatkan perlindungan dari toksin yang mereka konsumsi saat menjadi ulat. Misalnya, kupu-kupu Monarch terkenal karena keindahannya, namun keindahannya ini juga menjadi tameng pelindung. Saat masih menjadi ulat, kupu-kupu Monarch sangat menyukai daun milkweed yang mengandung racun. Racun dari daun ini tersimpan dalam tubuh mereka dan tetap ada bahkan setelah mereka berubah menjadi kupu-kupu dewasa. Jika ada burung yang nekat memakan kupu-kupu Monarch, burung tersebut akan merasa sangat mual dan mungkin akan muntah. Pengalaman buruk ini akan membuat burung tersebut enggan untuk memakan kupu-kupu Monarch lagi di masa depan.
Meskipun racun menjadi perisai yang ampuh, namun tidak semua kupu-kupu beracun memiliki perlindungan yang sama kuat. Dilansir dari Science Learning Hub, kadar racun dalam tubuh kupu-kupu bisa berkurang seiring bertambahnya usia. Selain itu, tidak semua predator mudah terpengaruh oleh racun. Ada beberapa jenis burung yang telah mengembangkan kekebalan terhadap racun tertentu atau mereka hanya memakan bagian tubuh kupu-kupu yang mengandung sedikit racun. Jadi, meskipun racun adalah senjata yang ampuh, namun tetap ada tantangan yang harus dihadapi oleh kupu-kupu beracun dalam mempertahankan diri.
Kupu-kupu sebagai makhluk dengan tampilan luar yang menawan ternyata bisa mempertahankan diri dari gangguan predator dengan cara yang cukup unik, ya. Semoga informasi di atas bisa menambah pengetahuanmu tentang kupu-kupu.