ilustrasi pemindaian paru-paru (pexels.com/Anna Shvets)
Alat ini memiliki kemampuan untuk memosisikan diri secara otomatis di atas pasien. AI akan membantu mengatur pengambilan gambar fokus pada organ yang dituju sehingga memudahkan radiografer dan mempercepat proses persiapan di awal pemeriksaan
Tak hanya itu, alat ini dilengkapi kemampuan Deep Learning Image Reconstruction yang dapat mengoreksi goyangan/gerakan pada gambar hasil pindaian. Ini akan menghasilkan gambaran jantung yang menyerupai kondisi aslinya.
Hasil pencitraan dengan resolusi tinggi juga membantu pencitraan pasien dengan kalsifikasi arteri koroner, dan riwayat pemasangan stent/ring sebelumnya. Hal ini dapat memengaruhi akurasi interpretasi sumbatan.
"Pemeriksaan dengan The New Revolutionary CT Scan 512 Slice with AI membantu pasien mendapatkan pengalaman scan time lebih cepat, dosis radiasi lebih rendah, dan dosis cairan kontras lebih sedikit," ungkap dr. Kanovnegara, Sp. Rad, B.Med.Sci, dokter spesialis radiologi RS Pondok Indah – Puri Indah.
Selain memberikan hasil yang lebih akurat, dukungan AI dalam diagnosis juga akan mempermudah pasien, khususnya yang memiliki kondisi medis tertentu. Contohnya anak atau pasien lanjut usia yang cenderung sulit kooperatif saat menjalani pemeriksaan karena alasan kenyamanan.
Integrasi CT scan dengan kecerdasan buatan menandai langkah besar menuju masa depan diagnosis medis yang lebih akurat, efisien, dan personal. Dengan kemampuan AI, dokter dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan cepat, serta meningkatkan peluang kesembuhan pasien.