Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kaisar Romawi. pixabay.com/Murati

Penguasa satu negeri memiliki serangkaian tugas penting. Saat disumpah, salah satunya adalah mengayomi rakyat dan menjaga kesejahteraan mereka. Jika seorang pemerintah gagal, di masa kini, pemerintah kemungkinan besar akan dimakzulkan dari posisinya atau tidak dipilih lagi untuk periode ke-2.

Berbeda dengan zaman sekarang yang lebih manusiawi, peradaban manusia zaman dulu lebih tega. Tidak segan-segan, jika pemimpin tersebut tidak disukai, bisa saja sewaktu-waktu nyawanya melayang dan tinggal digantikan yang baru!

Khususnya pada pemerintahan Kekaisaran Romawi yang penuh intrik, selalu saja ada kisah pembunuhan kaisarnya dikarenakan mereka dilihat tidak layak lagi memimpin. Inilah 10 kaisar Romawi yang mengakhiri jabatan sekaligus hidupnya dengan tragis. Bukan ending yang baik!

1. Caligula (16 Maret 37 – 24 Januari 41 Masehi)

britannica.com

Menjadi Kaisar Romawi di usia yang terbilang muda, Gaius Julius Caesar yang sering disebut Caligula ini tidak begitu disukai rakyatnya juga. Memulai masa pemerintahan dengan baik, Caligula kemudian berubah setelah jatuh sakit (atau diracuni).

Memerintah selama hampir 4 tahun, Caligula terkenal sebagai seorang Kaisar konyol yang mengumandangkan perang terhadap Dewa Neptunus (menyuruh tentaranya menusuk-nusuk laut), menobatkan dirinya sendiri sebagai dewa di Mesir, dan terkenal paranoid terhadap mereka yang terdekat dengannya, bahkan istrinya sendiri!

Ironisnya, Caligula mengakhiri hidupnya mirip seperti "Julius Caesar". Didalangi oleh Cassius Chaerea, para penentang Caligula beramai-ramai menusuk sang Kaisar secara brutal hingga mati. Kata-kata terakhir Caligula seakan menghina mereka,

"Daku masih hidup!"

Menggantikan Caligula, Senat mengangkat paman Caligula, Claudius, sebagai penggantinya. Langkah pertama yang dilakukan Claudius? Mengeksekusi Chaerea!

2. Nero (13 Oktober 54 – 9 Juni 68 Masehi)

Editorial Team

Tonton lebih seru di