7 Skandal Besar yang Guncang Olimpiade Musim Dingin

Setelah melewati Olimpiade Musim Panas 2020/2021 di Jepang yang penuh pro dan kontra, pada Februari 2022 mendatang, giliran China yang menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin. Mengingat insiden genosida di Uyghur dan berbagai pelanggaran hak asasi manusia (HAM) oleh China, banyak yang ingin memboikot Olimpiade Musim Dingin ini.
Tak mengejutkan, ini bukanlah kali pertama Olimpiade Musim Dingin diterpa oleh kontroversi. Sepanjang sejarah, inilah 7 skandal besar yang pernah mewarnai perhelatan Olimpiade Musim Dingin. Bikin malu!
1. Skandal seluncur cepat Olimpiade Musim Dingin 1924 di Prancis
Pada 1924, daerah Chamonix, Prancis, menjadi tuan rumah untuk Olimpiade Musim Dingin pertama di dunia. Oleh karena itu, tak aneh jika Olimpiade tersebut menciptakan skandal. Pada cabor seluncur cepat, hal yang tak terkira terjadi saat peseluncur cepat Amerika Serikat (AS), Charles Jewtraw, memenangkan medali emas.
Di lintasan 500 meter, Jewtraw mencetak rekor 44 detik, mengalahkan Oskar Olsen dari Norwegia dengan 44,2 detik saja! Jewtraw bahkan terkejut karena sebelumnya ia tak pernah berlatih apalagi berkompetisi untuk cabor tersebut.
Dalam bukunya berjudul The Winter Olympics yang terbit pada 1990, Jack Harris mengatakan bahwa saat itu, waktu diukur dengan stopwatch. Karena lintasan 500 meter cukup pendek, maka jari wasit yang menahan dinginnya cuaca saat itu bisa mengganggu pencatatan waktu dan memengaruhi hasil akhir.