Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau adalah ratu Belanda yang menjabat pada tahun 1890 hingga 1948. Walaupun tidak berkuasa di Indonesia, nama Wilhelmina menjadi terkenal karena ia adalah orang yang menentang kemerdekaan kita.
Menjelang tahun 1945, Ratu Wilhelmina sempat mengadakan konferensi yang disiarkan melalui radio Indonesia. Ia berjanji bahwa suatu hari ia akan membentuk negara persemakmuran yang terdiri dari Kerajaan Belanda dan Hindia Belanda (Indonesia), di bawah pimpinan Ratu Belanda. Tentu saja, rakyat menolak hal ini karena menginginkan kemerdekaan yang seutuhnya.
Di tahun 1945, keadaan Belanda kacau balau. Perekonomian jatuh karena perang dengan Sekutu dan Jepang, sedangkan Indonesia berusaha keras untuk melepaskan diri dari jajahan.
Karena itulah, Wilhelmina dan anaknya, Juliana mengirimkan ribuan pemuda Belanda ke Tanah Air dengan tujuan merebut kekuasaan kembali. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Itulah 7 tokoh Belanda terkejam saat memimpin Indonesia. Apakah kamu mengingat nama-nama yang disebutkan?
Memperingati HUT ke-75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, IDN Times meluncurkan kampanye #MenjagaIndonesia. Kampanye ini didasarkan atas pengalaman unik dan bersejarah bahwa sebagai bangsa, kita merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dalam situasi pandemik COVID-19, di mana kita bersama-sama harus membentengi diri dari serangan virus berbahaya. Di saat yang sama, banyak hal yang perlu kita jaga sebagai warga bangsa, agar tujuan proklamasi kemerdekaan RI, bisa dicapai.