Kota-kota, secara harfiah, dibangun di atas pasir. Seiring dengan urbanisasi global yang terus berlanjut, permintaan akan beton, kaca, dan bahan bangunan yang menggunakan pasir pun meningkat.
Pada 2050, diproyeksikan hingga 68 persen populasi dunia akan tinggal di kota. Namun, untuk menampung orang-orang tersebut, penambangan pasir industri atau ekstraksi agregat-di mana pasir dan kerikil diambil dari dasar sungai, danau, lautan, dan pantai untuk digunakan dalam konstruksi, terjadi lebih cepat daripada bahan baku yang dapat diperbarui. Hal ini memiliki dampak yang sangat besar terhadap lingkungan.
Ini adalah tantangan yang dibahas dalam laporan baru World Economic Forum, Nature-Positive Industry Sector Transitions yang mengidentifikasi lima tindakan prioritas untuk sektor semen dan beton untuk mengurangi dampaknya terhadap alam.