Ilustrasi macet (freepik.com/rawpixel)
Gerhana Matahari Total dapat menyebabkan peningkatan kecelakaan mobil yang fatal, para ilmuwan memperingatkan dalam sebuah laporan baru.
Umumnya peristiwa ini berkaitan dengan cedera mata. Tapi, selama Gerhana Matahari Total di Amerika Utara pada 2017, Amerika Serikat mengalami peningkatan kecelakaan fatal yang singkat namun signifikan (JAMA Internal Medicine, 2024)
Lonjakan kecelakaan tidak terkait dengan kegelapan siang hari yang disebabkan oleh gerhana. Melainkan saat orang-orang bepergian ke lokasi untuk melihat gerhana, mengutip laman Space.
Selama gerhana 2017, jalur totalitas sangat sempit, lebarnya sekitar 70 mil (113 kilometer). Di tengah jalur tersebut, pengamat gerhana dapat melihat sekilas saat fase totalitas, yaitu kala Bulan menutupi seluruh wajah Matahari. Sekitar 20 juta orang di negeri Paman Sam melakukan perjalanan ke kota lain untuk bisa melihat fenomena saat puncak gerhana.
Sementara untuk 8 April mendatang, masyarakat bisa menyaksikan totalitas sekitar 2,5 hingga 4,5 menit, tergantung lokasinya.
Gerhana dikaitkan dengan peningkatan kecelakaan fatal sebesar 31 persen. Peningkatan tersebut sejalan dengan apa yang terjadi pada hari libur besar, seperti Thanksgiving dan akhir pekan 4 Juli.
Dengan kata lain, saat gerhana terjadi, sekitar 10,3 orang terlibat dalam kecelakaan fatal per jam, dibandingkan dengan 7,9 orang per jam pada periode lain. Rata-rata, ada 1 orang tambahan yang terlibat kecelakaan setiap 25 menit dan 1 tambahan kematian akibat kecelakaan setiap 95 menit.
Risikonya bervariasi dari waktu ke waktu, meningkat di atas rata-rata sebelum gerhana, dan turun di bawah rata-rata selama gerhana, yang kemudian melonjak hingga tingkat tertinggi–hampir 50 persen di atas rata-rata–setelah peristiwa tersebut.
Peningkatan risiko lebih tinggi terjadi di tempat-tempat dengan langit cerah dibandingkan di lokasi mendung, yang mungkin disebabkan oleh orang-orang yang berkumpul di bawah langit cerah untuk melihat gerhana.