Dari Manakah Energi Matahari Dihasilkan? Ini Jawaban Ilmiahnya

Intinya sih...
Energi matahari berasal dari proses fusi nuklir yang terjadi di inti Matahari, menghasilkan panas, partikel bermuatan, dan cahaya.
Proses pengubahan hidrogen menjadi helium berlangsung secara berkelanjutan sehingga energi matahari tidak akan habis dalam waktu dekat.
Manusia memanfaatkan energi matahari dengan teknologi canggih seperti PLTS, pemanas ruangan tenaga surya, dan transportasi tenaga surya.
Matahari adalah bintang kayak kuning yang berada di pusat tata surya dan diperkirakan berusia 4,5 miliar tahun. Meskipun Matahari tidak dapat mendukung kehidupan seperti di Bumi karena suhu dan radiasinya yang ekstrem, namun kehidupan di Bumi sangat bergantung pada cahaya dan energi matahari.
Pernah gak sih kamu bertanya-tanya, dari mana datangnya energi matahari? Energi yang besar ini ternyata berasal dari proses yang disebut reaksi fusi. Untuk lebih jelasnya yuk, simak jawaban ilmiahnya di bawah ini!
1. Darimanakah energi matahari berasal?
Energi matahari yang sangat bermanfaat bagi kehidupan di Bumi berasal dari proses yang disebut reaksi fusi atau fusi nuklir. Matahari memiliki diameter sekitar 865.000 mil (1,4 juta kilometer), dibutuhkan sekitar 1000 Jupiter untuk mengisinya.
Oleh karena itu, tekanan dan kepadatannya sangat besar sehingga atom-atom hidrogen saling diaktifkan dengan sangat kuat hingga akhirnya menyatu dan membentuk unsur baru, yaitu helium. Proses inilah yang disebut fusi nuklir dan terjadi di bagian inti Matahari.
Helium yang terbentuk akan menghasilkan panas dan cahaya Matahari. Suhunya mencapai 27 juta Fahrenheit (15 juta Celsius) dan tebalnya sekitar 86.000 mil (138.000 kilometer). Energi tersebut bergerak ke luar melalui zona konvektif menuju fotosfer dan dilepaskan dalam bentuk panas, partikel bermuatan, dan cahaya.
2. Bisakah energi Matahari habis?
Proses Matahari mengubah hidrogen menjadi helium berlangsung secara berkelanjutan, sehingga kamu tak perlu khawatir energi Matahari akan habis dalam waktu dekat. Karena Matahari memiliki cadangan hidrogen yang sangat melimpah. Jadi, untuk saat ini, kita bisa menikmati energi Matahari tanpa perlu cemas akan habisnya.
Para ilmuwan memperkirakan Matahari akan terus menghasilkan energi melalui fusi nuklir selama sekitar 5 miliar tahun lagi. Setelah itu, Matahari akan kehabisan bahan bakar hidrogen di intinya dan akan memasuki fase evolusi berikutnya. Saat mulai mati, Matahari akan mengembang menjadi bintang raksasa merah, menjadi begitu besar hingga akan menelan Merkurius dan Venus, dan mungkin juga Bumi.
3. Pemanfaatan energi matahari oleh manusia
Kehidupan di Bumi dapat berlangsung karena cahaya dan energi matahari. Manusia telah lama memanfaatkan energi Matahari secara pasif, seperti untuk menjemur pakaian atau menghangatkan rumah di musim dingin. Dengan perkembangan teknologi, pemanfaatan energi matahari menjadi jauh lebih canggih, seperti disimpan dan diubah menjadi energi listrik, panas, cahaya, dan lainnya.
Beberapa cara pemanfaatan energi Matahari yang umum saat ini meliputi:
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS): Menggunakan panel surya fotovoltaik yang dapat mengubah sinar Matahari menjadi listrik.
Pemanas Ruangan Tenaga Surya: Masyarakat di negara dengan iklim dingin biasanya menggunakan sistem Forced Hot Air (FHA) untuk mengubah energi matahari sebagai pemanas ruangan.
Pemanas Air Tenaga Surya: Menggunakan sel atap untuk mengubah energi matahari untuk memanaskan air di dalam tangki.
Pengisi Daya Tenaga Surya: energi matahari juga dapat dimanfaatkan untuk mengusir saya handphone, laptop, dan lainnya.
Pencahayaan Tenaga Surya: Menggunakan energi matahari untuk pencahayaan di rumah sangat bermanfaat untuk daerah yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik konvensional.
Transportasi Tenaga Surya: Kendaraan dengan tenaga surya mendapatkan energi melalui panel surya atau photovoltaic cells.
Jadi, Matahari bukan sekadar bola api raksasa yang bersinar di langit, tapi juga mesin raksasa penghasil energi yang sangat dahsyat. Energi inilah yang membuat bumi tetap hangat, tumbuhan bisa tumbuh, dan kehidupan bisa terus berjalan hingga saat ini.