Sebenarnya, aroma natural musk sendiri sangat rumit untuk dideskripsikan. Namun, wangi musk paling sering didefinisikan sebagai aroma yang leathery, manis, spicy, creamy atau powdery, dan mirip aroma kayu-kayuan. Istilah "musk" dalam perfumery tidak terpaku pada komponennya yang terbuat dari apa, tapi lebih kepada aroma apa yang dihasilkan komponen tersebut.
Penggunaan aroma musk yang berasal dari rusa kesturi jantan sudah dilarang sejak tahun 1979 karena rusa tersebut sudah dinyatakan sebagai satwa yang terancam punah. Akhirnya, dibuatlah aroma musk lain dengan komponen dasar yang berbeda, seperti Garden Angelica (Angelica archangelica), Musk Flower (Mimulus moschatus), Abelmosk or Ambrette seeds (Abelmoschus moschatus).
Bahan baku tadi menjadi bahan baku utama yang saat ini begitu populer untuk produk parfum beraroma musk. Tentu, aroma tumbuh-tumbuhan tadi hampir mirip dengan aroma musk yang berasal dari kelenjar rusa kesturi jantan.
Tak hanya tumbuhan, molekul civetone yang ditemukan dalam pasta berwarna kuning mentega yang dikeluarkan oleh musang luwak dari kelenjar perineum-nya juga bisa dijadikan alternatif. Sebagaimana ditulis oleh perfumer Mandy Aftel. Ketika dilarutkan dalam air, bahan alternatif tadi memiliki aroma bunga selembut beludru dan harum seperti bunga.