Menurut legenda dan beberapa cerita dari Secret History of the Mongols, Jenghis Khan hanya takut pada tiga hal: ibunya, istrinya, dan anjing. Ketika Jenghis Khan masih berusia delapan tahun dan masih bernama Temujin, ayahnya, Yesugei, bertemu dengan seorang pria di padang rumput bernama Dei-Tsetsen.
Dei-Tsetsen memiliki seorang putri bernama Borte yang satu tahun lebih tua dari Jenghis. Mereka pun menjodohkan keduanya. Yesugei meninggalkan Jenghis dengan calon mertuanya untuk mengurangi biaya mahar, memperingatkan mereka bahwa “anakku takut pada anjing. Saudaraku, jangan biarkan anakku ditakuti oleh anjing!"
Beberapa orang mengkritik Jenghis Khan karena fobianya terhadap anjing, tetapi ketakutan itu adalah hal yang wajar. Anjing-anjing Mongolia dibesarkan untuk menjadi besar dan ganas, dan terkenal sering menyerang para pelancong yang tidak waspada.
Bahkan bangsa Mongol sendiri menyebut mereka sebagai “makhluk biadab yang besar dan bertulang, berambut panjang dan berbulu, bersuara keras dan ganas," yang harus ditakuti dan dihindari”.