Dalam laporannya, para peneliti menceritakan temuan dua mineral dari sebuah meteorit seberat 15,2 ton bernama El Ali. Sekadar informasi, menurut data The Meteoritical Society, El Ali jatuh ke Bumi, tepatnya di Somalia, pada 2020 silam.
Dua mineral baru tersebut ditemukan dari irisan 70 gram yang dikirimkan ke University of Alberta (U of A) di Kanada untuk dianalisis. Profesor di Department of Earth & Atmospheric Sciences U of A, Chris Herd, turut bangga dengan temuan ini dan mempresentasikannya di Space Exploration Symposium 2022 pada 21 November 2022.
"Inilah yang membuat temuan ini mencengangkan: dalam meteorit ini, Anda bisa melihat dua mineral yang baru dalam ilmu pengetahuan," ujar Herd dalam pernyataan resmi.
Berkolaborasi dengan University of California Los Angeles (UCLA) dan California Institute of Technology (CalTech), Herd mengatakan bahwa El Ali adalah salah satu dari 350 meteorit kategori "Besi, IAB kompleks". Temuan mineral ini terjadi saat Herd tengah menganalisis sang meteor untuk diklasifikasikan.
Herd kemudian meminta bantuan Kepala divisi Electron Microprobe Laboratory di U of A, Andrew Locock. Pertama kali ditelaah, Locock mengatakan bahwa ada setidaknya dua mineral baru dalam meteorit tersebut. Temuan ini cukup cepat karena kedua mineral tersebut ternyata pernah "dibuat secara sintesis" sehingga mudah dibandingkan.
"Luar biasa. Kebanyakan temuan material baru perlu usaha ekstra," tambah Herd.