Jika kita mempelajari aksen sebelum kita benar-benar dapat berbicara, masuk akal jika kita cenderung "stuck" dengan aksen yang pertama kali kita kembangkan. Meskipun ada sedikit aksen atau bahasa lain yang mungkin memengaruhi ketika pindah ke tempat lain, kemungkinan besar kita tidak akan pernah bisa terlepas dari aksen asli kita.
Menurut ahli bahasa dari UC San Diego, kita menghabiskan begitu banyak waktu untuk belajar bagaimana berkomunikasi dengan teman, keluarga, dan tetangga di sekitar kita sampai tidak punya waktu untuk khawatir tentang hal lain.
Dilansir laman Wired, pada saat sudah menguasai pola dan aksen komunikasi ini, kita sudah mendekati pubertas dan kemungkinan besar belum berlatih untuk menggunakan aksen lain. Otak kita juga telah dikondisikan dengan pola-pola ini.
Itulah sebabnya jika ada aktor asing yang mencoba berbicara dengan aksen negara tertentu, masyarakat asli negara tersebut pasti akan segera menyadarinya. Hal ini disebabkan sebagian besar input otak kita berhenti pada saat mereka mulai berbicara dengan aksen kita.
Hal ini seperti yang digambarkan dalam film Inglourious Basterds ketika karakter Michael Fassbender berbicara dengan bahasa Jerman (padahal dia adalah orang Inggris) dan seorang perwira Nazi Jerman langsung menyadari kalau tidak ada orang Jerman yang memiliki aksen seperti dirinya.