Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
fluencycorp.com
fluencycorp.com

Jika kamu sedang berjalan-jalan di sebuah kota atau negara lain, kemungkinan besar seseorang akan langsung bertanya di mana kamu tinggal setelah mulai berbicara dengan mereka. Aksen yang menempel memang menggambarkan diri kita dengan daerah tertentu dan tidak jarang turut melahirkan stereotip tentang diri kita.

Dikenal unik dan beragam, berikut tujuh fakta tentang aksen yang harus kamu ketahui.

1. Bahasa isyarat juga memiliki aksen

chaostrophic.com

Kamu tidak perlu berbicara dengan nyaring untuk memiliki aksen karena bahasa isyarat juga memiliki aksen. Kota Philadelphia, misalnya, memiliki salah satu aksen bahasa isyarat yang langsung dapat dikenali. Diketahui kalau para peneliti dari University of Pennsylvania juga mulai meneliti aksen dari sebuah komunitas tuli di kota tersebut.

Dikutip laman The Washington Post, sejauh ini mereka telah menemukan bahwa kata-kata tertentu, seperti rumah sakit, telah berubah menjadi kata yang sama sekali berbeda dengan kata di daerah lain. Bentuk yang dibuat, posisi tangan, dan fondasi dasar komunikasi yang dibuat di kota tersebut juga unik.

Usut punya usut, ternyata sampai 1984, anak-anak tuli di Philadelphia dididik di sebuah sekolah asrama khusus. Itulah sebabnya aksen unik mereka masih dapat ditemukan di sana.

2. Aksen tertentu bisa membuat kamu tidak dapat dipercayai

themodernman.com

Dua peneliti dari Universitas Chicago, Boaz Keysar dan Shiri Lev-Ari, telah mengambil penelitian tentang bagaimana kita menilai orang lain dari aksen mereka. Menurut temuan mereka, kita sering menganggap orang-orang dengan aksen berbeda sebagai pembohong atau orang yang tidak dapat dipercaya.

Berdasarkan dokumen dari laman Scientific American, alasannya mungkin berkaitan dengan kelancaran kognitif. Ketika ucapan seseorang sulit dipahami dan aksen mereka tidak dikenal, otak kita bekerja lebih keras untuk memproses informasi tersebut. Otak kita tidak suka bekerja keras. Jadi, kita meragukan kebenaran dari apa yang mereka katakan.

Menurut penelitian, ketidakpercayaan kita terhadap orang yang memiliki aksen berbeda mungkin kurang dapat dikaitkan dengan prasangka. Hal tersebut lebih bisa dikaitkan dengan otak kita yang malas untuk memproses informasi yang rumit.

3. Manusia sudah memiliki aksen sebelum dapat berbicara

olavia.ru

Sangat logis kalau aksen yang sering kita dengar ketika kecil akan menjadi aksen yang kita gunakan untuk berbicara di kemudian hari. Namun, penelitian dari Universitas Wurzburg di Jerman menunjukkan kalau kita sudah mengembangkan dan dapat berbicara dengan aksen jauh sebelum kita dapat mengucapkan kata-kata pertama kita.

Para peneliti menemukan fakta kalau tangisan bayi yang baru lahir mengandung melodi yang menirukan pola bicara dan aksen orang tua mereka, misalnya saja bayi-bayi Prancis lebih cenderung menaikkan nada tangisan mereka menjelang akhir, sedangkan bayi Jerman melakukan hal yang sebaliknya.

Para peneliti mengungkapkan kalau aksen ini sudah muncul pada bayi yang berumur 3 hari. Mereka percaya kalau hal itu mungkin adalah upaya untuk membentuk ikatan dengan ibu mereka yakni dengan meniru suaranya sebaik mungkin.

Meskipun sudah lama diketahui kalau bayi dapat mendengar di dalam rahim, penelitian ini menunjukkan kalau mereka juga dapat berinteraksi dengan suara-suara itu. Seperti yang dilansir laman BBC, menangis dapat memberikan landasan paling mendasar untuk bahasa, komunikasi, dan aksen bayi di kemudian hari.

4. Kita akan "terjebak" dengan aksen masing-masing

ft.com

Jika kita mempelajari aksen sebelum kita benar-benar dapat berbicara, masuk akal jika kita cenderung "stuck" dengan aksen yang pertama kali kita kembangkan. Meskipun ada sedikit aksen atau bahasa lain yang mungkin memengaruhi ketika pindah ke tempat lain, kemungkinan besar kita tidak akan pernah bisa terlepas dari aksen asli kita.

Menurut ahli bahasa dari UC San Diego, kita menghabiskan begitu banyak waktu untuk belajar bagaimana berkomunikasi dengan teman, keluarga, dan tetangga di sekitar kita sampai tidak punya waktu untuk khawatir tentang hal lain.

Dilansir laman Wired, pada saat sudah menguasai pola dan aksen komunikasi ini, kita sudah mendekati pubertas dan kemungkinan besar belum berlatih untuk menggunakan aksen lain. Otak kita juga telah dikondisikan dengan pola-pola ini.

Itulah sebabnya jika ada aktor asing yang mencoba berbicara dengan aksen negara tertentu, masyarakat asli negara tersebut pasti akan segera menyadarinya. Hal ini disebabkan sebagian besar input otak kita berhenti pada saat mereka mulai berbicara dengan aksen kita.

Hal ini seperti yang digambarkan dalam film Inglourious Basterds ketika karakter Michael Fassbender berbicara dengan bahasa Jerman (padahal dia adalah orang Inggris) dan seorang perwira Nazi Jerman langsung menyadari kalau tidak ada orang Jerman yang memiliki aksen seperti dirinya.

5. Suara nyanyian dan aksen adalah dua hal yang berbeda

bbc.co.uk

Meskipun berbicara dalam aksen asing membuat kita kurang dapat dipercaya, nyatanya bernyanyi dalam aksen lain dianggap cukup umum. British Invasion memberikan salah satu contoh terbaiknya. Dengarkan saja lagu-lagu The Beatles dan kamu tidak akan mendengar aksen Liverpool yang kental ketika mereka mulai bernyanyi.

Sejumlah penelitian telah menyimpulkan kalau banyak penyanyi asing akhirnya terdengar seperti orang Amerika ketika mereka menyanyikan lagu rock and roll. Bagaimanapun, rock and roll secara tradisional telah dianggap sebagai fenomena Amerika. Jadi, bernyanyi dengan aksen Amerika sepertinya cara yang aman untuk masuk ke pasar musik Amerika.

Dilansir laman Telegraph, para peneliti menyatakan kalau lebih mudah untuk menyanyikan lirik rock and roll atau pop dengan aksen Amerika karena ritme dan irama katanya yang lebih lambat. Namun, perlu diingat kalau “aksen musik pop” tidak sama dengan jenis musik lainnya, salah satunya country

Dalam kasus tersebut, seorang penyanyi mungkin akan menyalurkan aksen yang berbeda tergantung pada jenis musiknya.

6. Sindrom aksen asing

Kita mungkin akan mengalami kesulitan untuk meniru aksen yang berbeda dari aksen asli kita. Namun, ada sebuah cara aneh yang bisa membuat hal itu terjadi dalam semalam dan cara itu adalah sindrom aksen asing (FAS).

Salah satu contoh kasus yang terkenal dari sindrom ini saat seorang warga negara Inggris, Sarah Colwill dilarikan ke rumah sakit karena migrain yang hebat. Saat ia terbangun, ia mulai berbicara dengan aksen Tionghoa.

Menemukan penyebab sebenarnya dari sindrom ini sangatlah sulit karena tidak ada penyebab pasti mengapa sindrom ini bisa terjadi, meskipun sebagian besar dari 150 kasus yang didokumentasikan terjadi setelah stroke atau cedera kepala lainnya. 

Menurut penelitian yang dilakukan oleh beberapa universitas, aksen yang berubah biasanya tidak sempurna. Untuk orang-orang yang aksennya berubah secara misterius, mereka menekankan kata-kata mereka secara berbeda daripada penutur aslinya.

Diketahui kalau mereka yang menderita FAS sering juga menderita depresi. Sebagian besar berasal dari perasaan kalau mereka tidak lagi mengenali aspek fundamental dari diri mereka sendiri. Selain itu, mereka diperlakukan secara berbeda oleh orang-orang di sekitarnya setelah mengidap sindrom tersebut.

7. Simpanse dan kambing juga memiliki aksen

newscientist.com

Hal ini terlihat ketika sekelompok simpanse Belanda bergabung dengan sekelompok simpanse Skotlandia. Saat itu staf kebun binatang menemukan fakta kalau mereka mengubah aksen mereka untuk bergaul dengan simpanse lainnya. Selama lebih dari tiga tahun, mereka menyesuaikan panggilan agar lebih mirip satu sama lain.

Hal yang sama juga ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Universitas Queen Mary tentang vokalisasi kambing. Dalam penelitian tersebut, kambing muda yang diperkenalkan ke kelompok lain akan mengubah panggilannya agar mirip seperti rekan-rekan barunya. 

Seperti yang dikutip dari laman Independent, jika simpanse dapat menyesuaikan dialek dan aksen regional mereka berdasarkan kelompok sosial baru, kemungkinan besar leluhur awal kita juga memiliki kemampuan yang sama dengan mereka. 

Tahap-tahap awal pembelajaran vokal ini mungkin mencerminkan proses yang sama dengan yang dialami manusia purba. Hal ini menunjukkan kalau komunikasi hewan lebih kompleks daripada yang kita ketahui.

Nah, itu tadi tujuh fakta tentang aksen yang harus kamu ketahui. Jadi, apakah kamu memiliki aksen tertentu juga? Sampaikan di kolom komentar, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎