Belut sawah (inaturalist.org/Jess Miller-Camp)
Laman GBIF menjelaskan kalau belut sawah tersebar luar di Asia, negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Laos, dan Vietnam jadi wilayah penyebaran alaminya. Namun karena ulah manusia ikan ini juga mulai menyebar ke daerah lain, seperti Amerika Serikat dan Jepang. Hal ini tentunya bukan sesuatu yang baik karena belut sawah bisa menjadi hewan invasif yang merugikan dan berpotensi merusak ekosistem asli di dua negara tersebut.
Tersebarnya belut sawah di berbagai belahan dunia juga dibantu oleh ketahanan tubuhnya yang sangat kuat. Saking kuatnya ikan ini mampu hidup di berbagai tempat, seperti sungai, rawa, genangan air, area pertanian, sawah, sampai sungai berair keruh. Karena mampu mengambil oksigen langsung dari udara maka belut sawah tidak akan khawatir akan kekurangan oksigen di dalam air. Ia juga bisa dengan mudah berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan tubuhnya yang fleksibel dan kemampuannya berjalan di darat.
Ikan tidak melulu punya tubuh pipih, sirip besar, atau sisik kasar, beberapa jenis ikan seperti belut sawah bahkan tidak memiliki semuanya. Justru hewan ini memilih untuk mengembangkan tubuh tanpa sisik yang licin, badan memanjang, dan menghilangkan siripnya. Namun jangan salah, walau tak mirip ikan lain daging belut sawah ternyata tak kalah enak, lho. Kunikannya tak hanya sampai di situ, ia juga termasuk hewan hermafrodit atau berkelamin ganda dan punya ketahanan tubuh yang tinggi.
Referensi:
Belut sawah dikonsumsi: Journal of Parasitology, ResearchGate, Pelasari Aquamarine, dan Roads & Kingdoms. Diakses 23 Agustus 2024.
Klasifikasi belut sawah: Invasive Species Resource dan Britannica. Diakses 23 Agustus 2024.
Ciri fisik dan ukuran belut sawah: iNaturalist dan FishBase. Diakses 23 Agustus 2024.
Makanan dan kebiasaan belut sawah: iNaturalist. Diakses 23 Agustus 2024.
Reproduksi belut sawah: PubMed dan Animal Diversity Web. Diakses 23 Agustus 2024.
Penyebaran dan habitat belut sawah: Animalia dan GBIF. Diakses 23 Agustus 2024.