Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Belut snowflake (commons.wikimedia.org/LASZLO ILYES)

Intinya sih...

  • Belut snowflake ditemukan di Hawaii, Amerika Serikat dengan nama ilmiah echidna nebulosi.
  • Belut ini dapat beradaptasi di perairan dangkal dan menyelam hingga 140 kaki, menggunakan indra penciuman untuk mencari mangsa.
  • Belut snowflake bersifat protogini, mengandung racun ciguatoxin, dan dapat dipelihara di akuarium dengan kapasitas minimal 50 galon per belut.

Belut snowflake paling sering ditemukan di Hawaii, Amerika Serikat. Nama hewan ini dalam bahasa Hawaii adalah puhi-kapa. Nama ilmiahnya echidna nebulosi dan bagian dari ordo anguilliformes.

Berbeda dengan ikan lainnya, belut snowflake tidak memiliki sisik. Sebaliknya, belut snowflake memunculkan lendir sebagai tameng di bagian luar kulit mereka. Habitat asli mereka berada di Pantai Timur Afrika, laut Merah, Polinesia, Kaledonia Baru, Fiji, Australia, Jepang dan Hawaii. Mereka biasanya berdiam di terumbu karang, laguna dll.

Langsung saja simak penjelasan lengkap tentang belut snowflake.

1. Karakteristik belut snowflake

Belut snowflake (commons.wikimedia.org/David Burdick)

Dilansir Shrimplovers, belut snowflake tumbuh hingga 90 cm. Mereka tampak seperti ular dengan corak belang-belang hitam dan kuning menampilkan pola kepingan salju, bintang dan bunga yang menyelimuti tubuh hingga ke bagian bawah tubuhnya.

Hidungnya berwarna putih dengan lubang hidung berwarna kuning. Belut ini memiliki rahang kedua disebut faring. Belut snowflake memiliki sirip punggung di sepanjang tubuhnya dan kepalanya lebih kecil daripada kebanyakan belut. Ditambah mata kecil dan lehernya yang tebal.

Belut snowflake dapat berbaur dengan lingkungannya. Mereka juga dapat beradaptasi di perairan dangkal dan tentu bisa menyelam di kedalaman hingga 140 kaki. Intinya mereka membutuhkan banyak tempat untuk bersembunyi agar merasa aman dan nyaman.  

2. Melakukan perburuan mangsa pada malam hari

Belut snowflake (commons.wikimedia.org/LASZLO ILYES)

Belut snowflake menggunakan indra penciuman dibandingkan indra penglihatannya untuk mencari mangsa. Ia juga memiliki rahang depan berbentuk kerucut dan rahang kecilnya berbentuk kerikil. Rahang faring digunakan untuk melahap langsung mangsanya.

Snowflake adalah salah satu jenis belut moray yang menggunakan rahang faring untuk menangkap mangsanya. Semua kelebihannya digunakan untuk memangsa mangsanya seperti kerang, gurita, cumi-cumi, krustasea, lobster, udang dan kepiting. Sebaliknya, belut snowflake dimangsa oleh hiu dan barakuda.

3. Belut snowflake mengandung racun

Belut snowflake (commons.wikimedia.org/David J. Stang)

Belut snowflake diketahui mengandung racun di mulutnya. Gigitannya akan terasa ketika seseorang menarik tangannya ke belakang. Mengutip A-z animals, darahnya belut pun beracun. Tapi, ketika dimasak, darahnya menjadi tidak berbahaya. Selain itu, belut snowflake bukanlah ikan yang cocok untuk dimakan.

Ciguatoxin suatu racun yang hasilkan oleh dinoflagellate beracun dan bisa tersebar melalui rantai makanan salah satunya yakni belut snowflake sehingga berpotensi beracun jika dimakan manusia. Racun ciguatoxin terdapat pada beberapa spesies belut moray, tak hanya belut snowflake.

4. Seperti apa reproduksinya?

Belut snowflake (commons.wikimedia.org/Karelj)

Belut snowflake bersifat protogini artinya mereka dapat mengubah jenis kelaminnya. Pra kawinnya yakni saat pacaran biasanya terjadi ketika suhu air tinggi. Penetrasi seksual ditandai dengan saling melingkarkan tubuh kemudian melepaskan sperma dan sel telurnya.

Saat mereka bertelur, belut akan menyebarkan telurnya ke dalam air. Tentu telur berada di dasar laut akan siap menetas. Tahap selanjutnya adalah larva yang biasanya mengapung di laut selama 8 bulan. Tahap terakhir yakni belut slowflake dewasa.

5. Cocok untuk dipelihara di akuarium

Belut snowflake (fishbase.mnhn.fr)

Meskipun beracun, faktanya belut snowflake dapat dipelihara di akuarium. Belut snowflake membutuhkan akuarium besar dengan kapasitas minimal 50 galon per belut. Belut snowflake dapat beradaptasi dengan baik di akuarium dan tahan terhadap penyakit, terang Thesprucepets.

Belut ini cenderung sedikit pemalu selama beberapa minggu pertama di akuarium baru. Oleh karena itu, sediakan banyak tempat untuk bersembunyi dan ruang yang cukup untuk mereka bergerak. Belut snowflake cocok ditempatkan 1 akuarium bersama ikan seperti lionfish, tangs, triggerfish, wrasses berukuran besar dan dikenal agresif.

Di alam liar, belut snowflake yang dikenal beracun bukanlah spesies agresif. Sebaiknya jangan didekati terlalu dekat, sebab mereka akan menggigit jika merasa terancam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team