eceng gondok di Bendungan Sigura-gura PT Inalum (dok. pribadi/Fria Sumitro)
Di musim-musim penghujan, tak jarang air dari Danau Toba membawa eceng gondok dalam jumlah yang banyak. Keberadaan mereka tentu akan membahayakan turbin. Untuk itu, di sekitaran intake tunnel, dipasang jala apung yang berguna untuk menjaring sampah-sampah maupun kotoran.
Sampah yang terjaring lantas dikemanakan? Terkhusus untuk eceng gondok, mereka akan dibawa ke spoil bank atau sejenis tempat pembuangan akhir.
Menggunakan speedboat, jala apung ditarik ke pinggir bendungan untuk mengumpulkan eceng gondok. Kemudian, tanaman-tanaman tersebut diangkat dengan ekskavator untuk selanjutnya diangkut menuju spoil bank. Sesampainya di sana, eceng gondok yang terkumpul kerap diambil masyarakat, khususnya petani untuk dijadikan sebagai pupuk organik.
Selain masalah eceng gondok, sedimentasi juga termasuk hal yang wajib diperhatikan dalam hal pemeliharaan bendungan. Pasalnya, air yang mengalir dari pegunungan kerap membawa sedimentasi berupa lumpur, tanah, maupun pasir.
Kalau dibiarkan, zat-zat tersebut akan menumpuk di dasar bendungan. Akibatnya, terjadilah pendangkalan dan berkurangnya kapasitas simpanan air. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengerukan untuk mengeluarkan sedimentasi tersebut.
"Usaha yang dilakukan perusahaan agar kedalaman bendungan ini tetap stabil (adalah) kita lakukan dredging atau pengerukan. Jadi, kedalamannya terjaga," jelas Rorim.
Walaupun sudah beroperasi selama lebih dari 40 tahun, Bendungan Sigura-gura masih tetap mampu menyuplai energi listrik untuk pabrik peleburan PT Inalum. Semoga informasi tadi menambah pengetahuanmu, ya!