Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Biawak biru asal raja ampat
Biawak Biru (pexels.com/Jaroslav)

Intinya sih...

  • Biawak Biru endemik asal Raja Ampat- Reptil endemik asal Raja Ampat, hanya dijumpai di Papua, Indonesia.- Hidup di hutan tropis dengan suhu rata-rata 28-38 derajat Celsius.- Termasuk dalam jenis biawak pohon dan sering memanjat pohon.

  • Nama diambil dari pendiri taman rimba di Bali, Duncan MacRae- Nama genus Varanus macraei diambil dari nama pendiri taman rimba Bali.- Di Papua, penduduk lokal menamainya soa-soa.- Biawak biru memiliki tampilan fisik yang unik dengan warna biru pada sisiknya.

  • Bersifat diurnal dan arboreal- Aktif berburu mangsa di siang hari untuk menghindari

Reptil yang tersebar di seluruh dunia ada banyak macamnya. Mulai dari ular, buaya, kadal, penyu, hingga biawak, reptil yang mirip dengan ular, terutama dalam hal lidahnya. Reptil satu ini masuk dalam famili Varanidae. Biawak terbesar yang ada hingga saat ini adalah komodo, yang dapat kalian jumpai di Nusa Tenggara Timur.

Biawak sejatinya memiliki banyak sekali warna kulit. Ada yang berwarna hijau, coklat, bahkan ada yang berwarna biru. Biawak biru yang memiliki nama ilmiah Varanus macraei merupakan jenis biawak yang hanya dapat dijumpai di Indonesia, tepatnya di Pulau Batanta, Kepulauan Raja Ampat, Papua. Penasaran seperti apa blawak biru asal Indonesia satu ini? Berikut beberapa fakta terkait Varanus macrael, biawak biru yang hanya dapat ditemukan di Raja Ampat, Indonesia, negara kita tercinta.

1. Biawak Biru endemik asal Raja Ampat

Biawak Biru (commons.m.wikimedia.org/Cep Budhi Darma)

Biawak biru adalah salah satu satwa reptil endemik asal Raja Ampat yang hanya dapat dijumpai di Papua, Indonesia. Biawak biru banyak dijumpai di hutan tropis yang memiliki suhu rata-rata 83 hingga 100 derajat Fahrenheit atau sekitar 28 sampai 38 derajat Celsius. Blawak ini sering ditemukan hidup dengan memanjat pohon karena termasuk dalam jenis biawak pohon.

2. Namanya diambil dari pendiri taman rimba di Bali, Duncan MacRae

Fakta menarik lainnya dari biawak biru asal raja ampat ini yaitu terkait dengan namanya. Macrael, nama genus dari biawak ini sebenarnya diambil dari nama pendiri taman rimba di Bali, yaitu Duncan MacRae. Selain itu, di Papua, penduduk lokal menamai reptil satu ini dengan sebutan soa-soa. 

3. Tampilan fisik

Biawak Biru (commons.m.wikimedia.org/Hectonichus)

Seperti namanya, biawak biru umumnya berwarna hitam dengan sisik-sisik biru yang tersebar di seluruh tubuhnya, sehingga membentuk suatu bentuk gerigi di bagian tengkuknya. Ujung moncong biawak biru berwarna biru muda serta rahang bawah yang berwarna putih. Lehernya. dilapisi dengan sisik hijau yang membentuk pola huruf V. Untuk kaki, biawak biru memiliki kaki berwarna biru kehijauan dengan pola bintik-bintik.

Setidaknya ada 85 hingga 103 baris sisik di bagian tengah tubuh biawak biru. Satu baris sisik biru yang terlihat jelas membentang dari sudut bawah matanya ke tepi atas telinganya. Ada 85-103 baris sisik di bagian tengah tubuh. Satu baris sisik biru yang jelas membentang dari sudut bawah mata ke tepi atas telinga, mengutip dari laman Animalia.

Biawak biru memiliki panjang sekitar 35 sentimeter dan dapat mencapai panjang total (dengan ekor) hingga 100 sentimeter. Panajng total biawak jantan bahkan dapat mencapai 1,1 meter. Ekornya yang dapat difungsikan untuk memegang berukuran hingga 1,25 kali panjang ujung moncongnya. 

4. Bersifat diurnal dan arboreal

Reptil endemik asal raja ampat satu ini memiliki sifat diurnal, artinya ia hanya beraktivitas di siang hari karena malam hari digunakannya untuk beristirahat. Ini menyebabkan biawka biru aktif berburu mangsa di siang hari guna menghindari predator yang muncul di malam hari.

Selain itu, biawak biru juga bersifat arboreal, yang artinya ia menghabiskan sebagian besar hidupnya di pepohonan. Untuk itu, biawak biru biasa menghindari predator dengan memanjat pohon serta menjaga batang pohonnya dari ancaman hewan pengganggu.

Selain memanjat pohon untuk mengindari musuh, biawak biru juga kerap mencari mangsanya di anatara pepohonan. Mangsa biawak biru misalnya belalang, jangkrik, ngengat, kumbang, kadal kecil, telur kecil, dan terkadang ia juga memakan buah beri, dilansir Animalia.

5. Memiliki sistem reproduksi yang unik

Pada musim kawin, biawak jantan akan menggoyangkan kepala serta melambaikan ekornya untuk menarik perhatian biawak betina. Untuk siklus reproduksi, biawak biru biasanya bereproduksi di bulan-bulan yang iklimnya lebih hangat dan basah. Biawak betina biasanya hamil sekitar 30 hingga 45 hari untuk kemudian menelurkan tiga butir telur.

Telur dengan panjang 43 milimiter, diameter sepanjang 21 milimiter, serta berat hingga 9 gram ini biasa diletakkan di lubang pohon ataupun lubang tersembunyi untuk kemudian dierami selama kurang lebih 159 hari pada suhu antara 28 hingga 30 derajat Celsius yang menjaganya tetap hangat, dilansir Reptichip.

Nah, itu tadi beberapa fakta mengenai Varanus macraei alias biawak biru. Biawak yang hanya dapat dijumpai di Indonesia ini memang memiliki tampilan yang menarik karena warnanya yang unik, yaitu berwarna biru. Karena reptil endemik asal raja ampat ini hanya dapat ditemui di Indonesia, sudah sepatutnya kita melestatikannya agar tidak punah. Semoga penjelasan tadi dapat menambah wawasan kamu mengenai biawak biru, hewan asli Indonesia, yal

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team