Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Restorasi burung gajah (commons.wikimedia.org/El fosilmaníaco)

Intinya sih...

  • Burung gajah adalah keluarga burung tak bisa terbang yang punah, hidup di Madagaskar pada masa Pleistosen akhir menuju Holoen.
  • Burung gajah memiliki tinggi 10 kaki, berat 250-440 kg, paruh panjang dan kokoh, serta telur terbesar dengan kapasitas hingga 2 galon.
  • Kepunahan burung gajah disebabkan oleh aktivitas manusia dan habitatnya rusak, mirip dengan moa, kiwi, dan burung unta yang juga tak bisa terbang.

Burung gajah adalah keluarga burung termasuk yang tak bisa terbang kini telah punah. Burung gajah pertama kali dideskripsikan oleh Isidore Geoffroy Saint-Hilaire, ahli zoologi Prancis pada 1851. Ia menerbitkan deskripsi lengkap mengenai burung gajah.

Burung gajah dulu hidup di Madagaskar di daerah habitat tropis yang subur di mana tersedianya banyak daun untuk mereka makan. Peneliti memperkirakan bahwa burung gajah hidup pada masa Pleistosen akhir menuju Holoen kurang lebih 43.000 tahun lalu. Hal ini juga ditandai dengan perubahan iklim menjadi lebih kering.

Tak hanya sampai situ saja, inilah sederet fakta dari burung gajah (Aepyornis) karena banyak banget informasi yang bisa digali mengenai hewan punah tersebut.

1.Pertama kali ditemukan di era modern

Telur burung gajah (commons.wikimedia.org/FunkMonk)

Keberadaan burung gajah diketahui pertama kali berdasarkan penemuan telur dan cangkangnya berukuran besar oleh beberapa pelancong Eropa yang berada di Madagaskar antara tahun 1830 dan 1840.

Marco Polo penjelajah dunia dalam catatannya pernah mendengar tentang burung besar pada akhir abad 13 selama perjalanannya ke timur. Tambahnya, Marco Polo menjelaskan bahwa burung gajah tampak seperti elang yang cukup kuat untuk menangkap seekor gajah dengan cakarnya.

Pada abad 17, gubernur Madagaskar Prancis Flacourt menyebut burung besar disebut vouropatra seekor burung besar yang bertelur seperti burung unta. Burung tersebut mencari tempat paling sepi di wilayah Ampatres (sekarang terletak di Androy, Madagaskar selatan.

Ada beberapa pendapat mengenai hal ini. Pertama, Flacourt menemukan burung gajah terakhir pada 1658 yang ia sebut vorompatra (burung ampatra). Kedua, mayoritas ilmuwan berasumsi bahwa burung gajah sudah punah pada 1300 M.  

2.Burung gajah berukuran raksasa

Fosil tulang burung gajah (commons.wikimedia.org/LadyofHats)

Dilansir Madamagazine, burung gajah tidak sebesar gajah dewasa. Tingginya 10 kaki dan beratnya sekitar 250 dan 440 kg. Jenis lain dari burung gajah, Aepyornis hildebrandti dan Aepyornis gracilis memiliki tinggi 1,5 meter dan 65 kg. Sedangkan Mullerornis agilis dan Mullerornis betsilei memiliki tinggi 1,50 m.

Mereka memiliki paruh panjang dan kokoh bisa dimanfaatkan untuk mencari umbi-umbian atau memecahkan cangkang keras. Kaki panjangnya dapat digunakan untuk berlari jarak jauh walaupun cenderung lambat. Selain itu memiliki dua kaki, kaki berjari tiga dan sayap.  

3.Telur burung gajah disimpan di museum

Telur burung gajah (commons.wikimedia.org/The_Wookies)

Ternyata telur yang dihasilkan burung gajah merupakan terbesar dengan kapasitas hingga 2 galon bahkan melebihi ukuran telur dinosaurus, lho. Telur gajah disimpan di berbagai museum seperti di National Geographic Society, Museum Alam dan Sains Denver di Amerika Serikat.

Telur utuh disimpan di Leeds Discovery Centre di Inggris dan museum zoologi Grant di Universitas London memiliki cetakan telur tersebut. Telurnya yang berukuran besar dipamerkan di Havard Museum of Natural History di Amerika Serikat.

4.Alasan mereka mengalami kepunahan

Fosil burung gajah (commons.wikimedia.org/LadyofHats)

Kids kiddle mengatakan, diyakini secara luas bahwa kepunahan burung gajah karena aktivitas manusia. Mereka melakukan itu dalam waktu yang singkat di daratan begitu luas. Bukti paling konkrit mereka diburu ialah habitatnya yang rusak dan telurnya rentan.

Sebuah studi arkeologi mengatakan menemukan sisa-sisa telur terdapat di sisa-sisa kebakaran yang dilakukan manusia. Cerita mengenai burung gajah ini dipertahankan oleh warga setempat diceritakan secara turun menurun. Teori lain menyebut bahwa kepunahan burung gajah akibat penularan penyakit hiper dari ayam dan ayam guinea.

5.Spesies burung yang mirip burung gajah

Restorasi burung gajah, burung dodo dan burung unta (commons.wikimedia.org/Museon)

Hewan yang mirip dengan burung gajah ada 3 spesies yakni moa adalah burung asli Selandia Baru yang sudah punah. Mereka tampak lebih ramping dan lebih kecil dibandingkan gurung gajah.

Kedua, kiwi adalah burung terkecil di famili ratites. Ukuran mereka hampir sama dengan ayam peliharaan di zaman modern. Peneliti menyatakan bahwa kiwi lebih dekat kekerabatannya dengan burung gajah dibanding moa.

Terakhir, burung unta adalah juga tak bisa terbang. Berasal dari Afrika seperti burung gajah dan memiliki kecepatan berlari mencapai 70,5 mil per jam berkat kaki mereka yang panjang, jelas A-z animals.

Manusia tiba di Madagaskar sekitar 2.000 tahun lalu dan di situlah mulainya proses kepunahan dari burung gajah hingga zaman modern karena habitatnya rusak dan jelas telurnya dibakar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team