Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret larva cacing kremi yang sudah tumbuh sempurna (commons.wikimedia.org/Azienda Ospedaliera SS. Antonio e Biagio e Cesare Arrigo, Alessandria)

Pernah merasakan gatal di area dubur dan sekitarnya yang sangat parah ketika akan tidur malam? Bisa jadi rasa gatal tersebut berasal dari sosok parasit kecil bernama cacing kremi atau pinworm (Enterobius vermicularis). Parasit yang masih tergolong sebagai hewan ini tumbuh sekitar 2—13 mm saja. Nama mereka dalam bahasa Inggris berasal dari bentuk ekornya yang menyerupai sebuah jarum.

Cacing kremi dewasa hidup di bagian usus besar dan rektum manusia. Ukuran mereka akan terus bertambah dan proses perkawinan juga terjadi di sana. Setelah itu, cacing kremi betina yang sudah terbuahi akan memulai perjalanannya menuju dubur manusia untuk meletakkan telurnya di area kulit perianal. Nah, proses inilah yang menyebabkan dubur manusia terasa gatal, terutama pada malam hari.

Tak berhenti di situ, cacing kremi juga memiliki sejumlah fakta lain yang bisa saja membuat bulu kuduk kita berdiri. Meskipun akan terdengar menjijikkan, mengetahui fakta tentang parasit ini akan sangat penting demi mencegahnya terus berkembang dalam tubuh kita. Kira-kira apa saja, sih, fakta-fakta cacing kremi? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

1. Parasit yang secara spesifik menargetkan manusia

telur cacing kremi yang sangat mudah menyebar dan menempel pada berbagai objek (commons.wikimedia.org/Vivien Rolfe)

Biasanya, parasit yang ditemukan pada tubuh manusia juga bisa ditemui pada hewan tertentu. Namun, kasus cacing kremi bisa dibilang unik. Sebab, parasit yang satu ini secara spesifik hanya ditemukan dan menargetkan manusia sebagai inangnya.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, cacing kremi hanya mengulang-ulang siklus hidupnya pada satu manusia saja. Kalaupun bertransmisi ke tempat lain, mereka hanya akan berkembang dengan sempurna pada tubuh manusia. Walaupun demikian, disebutkan pula kalau beberapa simpanse yang ada dalam penangkaran bisa terinfeksi cacing kremi dalam kasus yang sangat jarang. 

Selain pada manusia atau primata tertentu, keberadaan cacing kremi tidak pernah ditemukan. Jadi, anggapan kalau parasit ini menyebar lewat hewan peliharaan sebenarnya cukup keliru. Justru, cacing kremi berkembang dan menyebar gara-gara ulah manusia sendiri.

2. Siklus hidupnya terus berulang

Editorial Team

Tonton lebih seru di