Lebih lanjut, drh. Sinawang mengatakan bahwa feline panleukopenia menyerang sistem kekebalan tubuh, tepatnya leukosit yang berfungsi untuk membentuk antibodi. Jika leukosit yang diserang, maka jumlahnya akan menurun dan membuat kucing kesulitan membentuk antibodi. Seperti apa gejala feline panleukopenia yang bisa dikenali?
"Karena virus ini menyerang sistem pencernaan, gejala yang tampak adalah diare yang berbau anyir dan berdarah, muntah, nafsu makan menurun, hingga stres dan depresi. Kucing juga menjadi malas membersihkan badan dan membuat bulunya kusam. Padahal, biasanya kucing rajin grooming badan sendiri, sekarang berkurang atau tidak sama sekali," terang alumnus Universitas Airlangga ini.
Tak hanya itu, kucing juga suka mencari tempat yang sejuk seperti kamar mandi. Ini bisa karena demam atau suhu badan yang meninggi, tetapi bisa pula karena depresi dan stres.
Gejala lainnya adalah bau mulut dan bau badan yang kurang sedap. Untuk mengetahui apakah kucing positif feline panleukopenia, bisa memakai test kit antigen. Caranya adalah melakukan swab di area anus dan mengambil sampel fesesnya.