6 Fakta Historis Cengkih, Rempah Primadona Indonesia pada Masanya

Tahukah kamu kalau Indonesia adalah negeri penghasil rempah-rempah yang terkenal di dunia. Ada banyak sekali rempah khas negeri kita, salah satunya adalah cengkih.
Tumbuhan yang memiliki nama Latin Syzygium Aromatikum ini berupa kuncup bunga kecil berwarna coklat kemerahan. Aromanya sangat khas dan kuat yang membuatnya konon cocok untuk parfum atau pewangi.
Rasanya pun panas dan sedikit pedas sehingga biasa digunakan sebagai peningkat rasa makanan. Deretan fitur itulah yang membuat cengkih banyak diminati pada zaman dahulu kala. Nah, bagaimana eksistensi rempah khas Maluku ini pada zaman dahulu? Simak ulasannya berikut, yuk!
1. Tanaman asli kepulauan Maluku yang diklaim banyak bangsa kuno
Banyak sekali literatur kuno dari luar yang mendeskripsikan cengkih serta asal muasalnya. Ada pula yang mencantumkan asal cengkih dalam karya sastra dengan deskripsi yang kurang tepat. Dilansir laman History Today, sebagaimana karya sastra Arab berjudul Ajaib abad pertengahan mendeskripsikan cengkih berasal dari tanah Arab, di mana ia bisa tumbuh berdampingan dengan kurma, cendana, dan pala. Ada pula yang mengatakan bahwa pohon cengkih tidak bisa hidup di tanah Arab mengingat tanah di sana sangat gersang dan kering. Padahal, tanaman itu hanya bisa tumbuh di tanah tropis dan bervulkanis. Faktanya, bukti historis menunjukkan cengkih adalah tanaman tropis yang banyak tumbuh di gugusan Kepulauan Maluku, khususnya Ternate, Tidore, Moti, Makian, dan Bacan.