Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Iguana badak (commons.wikimedia.org/H. Zell)
Iguana badak (commons.wikimedia.org/H. Zell)

Intinya sih...

  • Iguana badak endemik Pulau Hispaniola di Laut Karibia
  • Berkulit kasar, aktif di siang hari, pola makan bervariasi
  • Perkawinan poligami, rentan punah, upaya konservasi dilakukan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Iguana badak merupakan spesies iguana endemik Pulau Hispaniola yang berada di tengah Laut Karibia. Nama iguana badak diambil dari tanduk semu yang menonjol pada moncongnya yang menyerupai tanduk badak. Habitat alami hewan dengan nama ilmiah Cyclura cornuta ini biasanya berupa hutan kering, semak belukar, atau gurun. 

Biasanya habitat iguana badak memiliki curah hujan yang sangat sedikit setiap tahunnya. Sarang yang dihuni iguana ini umumnya dikelilingi oleh pohon, semak kecil, serta kaktus. Ada fakta apa lagi ya mengenai iguana badak yang unik ini? Yuk, kita simak!

1. Iguana bertanduk

Iguana badak (commons.wikimedia.org/Richard Bartz)

Iguana badak memiliki kulit dengan sisik yang kasar dan berwarna abu-abu kecokelatan atau hijau zaitun. Iguana ini memiliki panjang yang bervariasi antara 60–136 cm. Mereka memiliki berat tubuh berkisar antara 4,5–9 kilogram. Pada moncongnya, terdapat tonjolan seperti tanduk yang sebenarnya merupakan bagian sisik kulit yang membesar. Umumnya individu jantan memiliki ukuran tubuh serta tanduk yang lebih besar dibandingkan betina.

2. Senang berjemur

Iguana badak (commons.wikimedia.org/Fernando Losada Rodríguez)

Iguana badak aktif di siang hari dan senang berjemur di bawah sinar matahari untuk menjaga suhu tubuhnya. Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari makan. Ketika malam hari, iguana badak akan bersembunyi di goa, batang pohon berlubang, celah batu, serta lubang di tanah. Spesies iguana ini lebih banyak berada di darat dengan wilayah kering dan berbatu.

3. Pola makan yang bervariasi

Iguana badak (commons.wikimedia.org/Quartl)

Iguana badak memiliki pola makan yang bervariasi. Sebagian besar individu dari hewan ini merupakan herbivora yang memakan berbagai jenis daun, bunga, buah, serta biji-bijian. Mereka juga terkadang memakan hewan, seperti serangga, kepiting darat, serta bangkai, terutama burung dan ikan yang mati. Umumnya, iguana muda lebih banyak memakan serangga serta hewan kecil lainnya.

4. Menganggukkan kepala sebagai cara berkomunikasi

Iguana badak (commons.wikimedia.org/Raimond Spekking)

Iguana badak biasanya berkomunikasi dengan menganggukkan kepala. Individu jantan dapat menganggukkan kepala mereka pada individu iguana lainnya sebagai penegasan dominansi serta mengumumkan kepemilikan mereka atas suatu area. Terkadang menganggukkan kepala juga digunakan iguana badak untuk memberikan peringatan terhadap individu lain agar tidak mendekat serta untuk mengomunikasikan keinginan individu jantan untuk kawin dengan betina.

5. Iguana poligami

Iguana badak (commons.wikimedia.org/Diego Delso)

Iguana badak memiliki sistem perkawinan poligami, yaitu jantan dapat kawin dengan banyak individu betina. Musim kawin iguana badak terjadi pada akhir Mei. Sekitar 40 hari setelah kawin, betina akan menggali lubang di tanah sedalam 1,5 meter untuk meletakkan telurnya. Suhu sarang ini akan dijaga pada minimal suhu 30 derajat celcius. Dalam satu kali bertelur, iguana badak betina dapat menghasilkan 5 hingga 20 butir telur.

6. Menetas dalam keadaan mandiri

Iguana badak (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Iguana badak betina hanya akan menjaga sarang telurnya selama beberapa hari setelah bertelur kemudian pergi meninggalkan sarang tersebut. Masa inkubasi telur iguana badak berlangsung sekitar 85 hari. Anak iguana badak menetas dalam kondisi sudah berkembang sepenuhnya dan sangat aktif sejak menetas. Mereka tidak memerlukan perawatan induk dan sudah mampu mencari makan sendiri. Individu jantan iguana badak akan mencapai usia matang reproduksi pada umur 4–5 tahun, sedangkan betina siap berkembang biak pada usia 2–3 tahun.

Iguana badak masuk ke dalam kategori vulnerable atau rentan terhadap kepunahan berdasarkan IUCN dengan jumlah populasi yang terus menurun. Hal ini dapat terjadi akibat hilangnya habitat, pemangsaan oleh babi dan kucing liar, serta dampak terhadap lokasi bersarang iguana akibat manusia yang berekreasi. Iguana badak juga banyak mati akibat penyakit atau parasit yang menyebabkan kebutaan. Beberapa upaya konservasi tengah dilakukan untuk menjaga populasi iguana badak tetap terjaga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team