5 Fakta Ikan Kod Atlantik, Ikan Konsumsi yang Mulai Terancam Punah
Ikan kod atlantik merupakan salah satu ikan laut konsumsi yang terkenal. Diburu oleh para nelayan Eropa utara sejak ratusan tahun yang lalu karena nilai ekonomisnya yang tinggi, ikan tersebut masih menjadi salah satu spesies favorit buruan para nelayan modern hingga saat ini. Ikan laut yang memiliki nama latin Gadus morhua ini memiliki ciri khas warna coklat atau hijau dengan bintik-bintik di sisi punggungnya dan warna keperakan di bagian perutnya, terdapat guratan seperti garis di sepanjang sisi samping tubuhnya yang dapat dilihat secara jelas.
Warna pada tubuh ikan kod atlantik tersebut dapat sedikit bervariasi tergantung pada lokasi tempatnya hidup karena ikan tersebut selalu berkamuflase sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Ikan kod atlantik bersepupu jauh dengan ikan kod pasifik (Gadus macrocephalus) dan ikan alaska pollock (Gadus chalcogrammus). Secara historis jumlah ikan kod atlantik di masa lalu melimpah di lautan, namun penangkapan ikan kod atlantik secara besar-besaran pada masa modern ini telah menimbulkan ancaman terhadap kelangsungan populasinya di masa depan.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai ikan kod atlantik yang terkenal ini? Simak lima faktanya berikut ini, yuk!
1. Ikan predator dan berhabitat di dekat dasar laut
Ikan kod atlantik merupakan ikan predator yang aktif, dilansir Oceana mereka memangsa sejumlah spesies ikan laut lainnya, lobster dan hewan-hewan invertebrata lainnya. Di habitatnya ikan kod atlantik termasuk salah satu puncak rantai makanan, ikan kod atlantik dewasa hanya dimangsa oleh ikan hiu besar meskipun ketika masih berusia remaja, ikan tersebut dapat dimangsa oleh sejumlah ikan predator berukuran sedang dan bahkan dimangsa oleh ikan kod atlantik dewasa lainnya yang kanibal.
Ikan kod atlantik diketahui hidup dan mencari mangsanya di sepanjang lereng dan tepian berbatu di dekat dasar laut, sesekali mereka dapat diamati mencari mangsa di tempat yang sedikit lebih jauh dari dasar laut. Mereka lebih suka hidup di perairan dingin pada kedalaman sekitar 60-an hingga 150-an meter di dekat dasar laut dengan sedimen kasar dibandingkan dengan dasar laut dengan endapan lumpur yang halus.