Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pemilik kucing (unsplash.com/Mel Elías)
ilustrasi pemilik kucing (unsplash.com/Mel Elías)

Intinya sih...

  • Mengeong adalah bentuk komunikasi kucing kepada manusia, bukan sesama kucing

  • Gaya gerakan ekor menunjukkan emosi dan sikap kucing

  • Sentuhan dan gesekan mengandung sinyal sosial dan komunikasi kimia antar-kucing

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kucing dikenal sebagai hewan yang ekspresif, namun cara mereka berkomunikasi kerap kali sulit dipahami oleh manusia. Bukan hanya melalui suara seperti mengeong, namun kucing juga kerap menggunakan gerakan tubuh, ekspresi wajah, hingga aroma untuk bisa menyampaikan pesannya.

Memahami cara kucing berkomunikasi tentu akan membuat memiliki jadi lebih peka terhadap kebutuhan hingga perasaan yang dimiliki oleh hewan tersebut. Berikut ini merupakan beberapa fakta ilmiah menarik terkait cara kucing menyampaikan pesan kepada manusia atau bahkan sesamanya.

1. Mengeong hanya untuk berkomunikasi dengan manusia

ilustrasi kucing (pexels.com/Emre Yıldız)

Secara ilmiah, kucing jarang mengeong kepada sesamanya setelah dewasa karena suara tersebut lebih sering digunakan untuk melakukan interaksi dengan manusia. Dalam penelitian, para ahli menemukan bahwa mengeong merupakan bentuk adaptasi komunikasi yang dikembangkan agar manusia dapat memahami terkait kebutuhan kucing, seperti rasa lapar, ingin bermain, atau bahkan membutuhkan perhatian.

Frekuensi nada mengeong memiliki makna berbeda, seperti mengeong bernada tinggi menandakan keinginan, sementara nada rendah justru bisa menjadi tanda adanya ketidaknyamanan. Fenomena ini menunjukkan kemampuan sosial dan juga kecerdasan emosional yang cukup tinggi pada kebanyakan kucing domestik.

2. Gerakan ekor menunjukkan emosi dan sikap

ilustrasi kucing (unsplash.com/Dietmar Ludmann)

Kucing kerap menggunakan ekornya sebagai alat komunikasi visual. Ekor yang tegak lurus pada umumnya menandakan kepercayaan diri atau perasaan bahagia, sedangkan ekor yang mengembang seolah menunjukkan adanya ketakutan atau bahkan agresi.

Secara ilmiah memang gerakan ekor dikendalikan oleh otot-otot halus yang terhubung dengan sistem saraf, sehingga memungkinkan kucing untuk mengekspresikan emosinya dengan lebih presisi. Ini juga menjadi salah satu bentuk komunikasi nonverbal yang paling kompleks di dunia hewan peliharaan.

3. Sentuhan dan gesekan mengandung sinyal sosial

ilustrasi kucing (unsplash.com/Yerlin Matu)

Pada saat kucing menggesekan tubuh atau kepala pada manusia, maka sebetulnya mereka sedang melakukan komunikasi kimia melalui kelenjar aroma. Kelenjar tersebut terletak di sekitar pipi, dagu, dan ekor yang menghasilkan adanya feromon dan berfungsi untuk menandai wilayah atau menunjukkan rasa percaya.

Dalam dunia kucing, perilaku ini juga kerap disebut sebagai bunting dan dianggap sebagai tanda hubungan sosial yang positif. Secara ilmiah, ini juga merupakan bentuk dari ikatan emosional dan pengenalan sosial yang cukup kuat diantara kucing-kucing domestik lainnya.

4. Tatapan mata dan kedipan lambat sebagai bahasa cinta

ilustrasi kucing (unsplash.com/Caleb Woods)

Kucing kerap menunjukkan komunikasi melalui mata dengan cara yang sangat halus, namun sebetulnya penuh dengan makna. Pada saat seekor kucing menatap dan kemudian secara perlahan memejamkan mata, maka itu sebetulnya merupakan tanda kepercayaan dan kenyamanan.

Secara ilmiah, kedipan lambat yang ditunjukkan oleh kucing memiliki fungsi untuk menenangkan sistem saraf dan juga menunjukkan bahwa kucing tersebut tidak sedang merasa terancam. Meniru kedipan lambat ternyata bisa membantu manusia untuk memperkuat adanya ikatan emosional dengan kucingnya.

Kucing memiliki cara komunikasi yang kompleks dan menarik jika diperhatikan lebih dalam. Melalui berbagai cara, maka kucing dapat menyampaikan emosi dan kebutuhannya secara lebih halus. Memahami bahasa alami kucing dapat membuat manusia membangun hubungan yang lebih erat dengan hewan peliharaannya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team