Meskipun fosil Lucy dan data-data lainnya terkadang masih diperdebatkan secara minor di kalangan akademisi, namun secara umum mereka sepakat bahwa Lucy memang benar-benar ada dan menjadi bukti evolusi dari nenek moyang tertua manusia purba. Sains selalu netral dan memaparkan bukti-bukti valid yang dapat dijadikan acuan dalam kerangka berpikir.
Nah, uniknya, penemuan fosil Lucy dulunya juga pernah dianggap sebagai hoaks atau hal yang mengada-ada. Dulu ada banyak kalangan yang skeptis terhadap fosil Lucy karena dirasa tidak lengkap dan tidak dapat menggambarkan kehidupan manusia purba secara utuh dan mendalam.
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, didapatkan fakta bahwa fosil Lucy memang merupakan fosil yang benar-benar purba dan berusia lebih dari 3 juta tahun. Fosil-fosil tersebut dianggap sudah cukup dalam menggambarkan bagaimana primata di zaman purba tersebut hidup dan berevolusi.
Jurnal sains yang diterbitkan oleh Arizona State University menyatakan bahwa studi dan penelitian mengenai fosil Lucy telah melibatkan banyak ilmuwan di berbagai bidang. Mulai dari paleontologi, sedimentologi, paleomagnetik, dan biologi telah mengidentifikasi dan menemukan satu kesimpulan yang sama mengenai Lucy.
Ya, diterima atau tidak, nyatanya sains membuktikan bahwa primata Lucy memang pernah ada sekitar 3,2 juta tahun lalu di dataran Afrika. Fosilnya telah diteliti selama bertahun-tahun dan menyimpulkan fakta sains yang sulit untuk dibantah bahwa Lucy memang merupakan nenek moyang tertua dari manusia purba yang ada di Bumi ini.
Itulah beberapa fakta ilmiah mengenai Lucy, spesies nenek moyang tertua dari manusia purba. Bagaimana menurutmu? Apa kamu setuju dengan anggapan sains mengenai nenek moyang kita?