Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jawfish (hakaimagazine.com)

Bayangkan ada seekor ikan jantan yang rela menahan lapar demi menjaga telur-telurnya tetap aman, dan semua itu dilakukannya dengan menyimpan telur di dalam mulut! Inilah yang dilakukan oleh jawfish, ikan kecil yang tinggal di dasar laut dan punya cara unik dalam merawat keturunannya. Nggak cuma bikin penasaran, perilaku ayah jawfish ini juga jadi bukti kalau dunia bawah laut menyimpan banyak keunikan yang jarang diketahui. Yuk, simak 5 fakta menarik tentang ikan jantan yang jadi "penitipan anak" paling setia di laut!

1. Ikan rahang mampu membangun liang yang rumit

Jawfish yang membangun liang (underseaproductions.com)

Ikan rahang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk membangun dan merawat liang di substrat berpasir atau berbatu. Kemampuan teknik sipil mereka ini luar biasa untuk ukuran tubuh mereka yang relatif kecil.

Sebagai contoh, ikan rahang kepala kuning (yellowhead jawfish) dapat menghabiskan waktu sekitar 8 jam untuk membangun liang baru, dengan menstabilkan pintu masuk menggunakan batu-batu kecil dan pecahan cangkang. Mereka menggunakan mulut besar mereka untuk menyekop pasir dan memuntahkannya di tempat lain, menciptakan terowongan yang berakhir di sebuah ruangan. Liang ini bukan sekedar tempat tinggal sederhana, melainkan struktur yang dirancang dengan baik yang dapat mencapai kedalaman hingga 1 meter di bawah permukaan pasir pada beberapa spesies. Kemampuan konstruksi yang presisi ini memungkinkan ikan rahang untuk memiliki tempat berlindung yang aman dari predator dan juga tempat yang nyaman untuk beristirahat dan bereproduksi.

2. Ikan jantan mengerami telur di dalam mulutnya hingga menetas

Jawfish jantan yang sedang mengerami telurnya (realmonstrosities.com)

Perilaku reproduksi yang khas dari ikan rahang adalah pengeraman mulut: setelah pembuahan, ikan jantan mengumpulkan telur di mulutnya dan menyimpannya di sana sampai telur menetas. Ini merupakan contoh langka perawatan paternal yang ekstensif di dunia ikan.

Proses pengeraman ini berlangsung sekitar 7-9 hari untuk ikan rahang kepala kuning. Selama periode ini, ikan jantan tidak dapat makan dan secara berkala mengaduk telur dengan cara memuntahkannya keluar dan menghisapnya kembali untuk memberikan aerasi pada telur-telur tersebut. Pengorbanan ini sangat signifikan karena selama pengeraman, ikan jantan harus menyeimbangkan kebutuhan untuk memberikan perawatan optimal bagi telur-telurnya sambil mengatasi kelaparannya sendiri. Para ilmuwan telah mengamati bahwa beberapa ikan rahang jantan bahkan dapat kehilangan hingga 30% berat tubuhnya selama periode pengeraman ini. Ketika telur akhirnya menetas, ikan jantan melepaskan larva ke dalam arus air, memungkinkan mereka untuk memulai kehidupan pelagis sebelum akhirnya menetap di dasar laut.

3. Mulut besar pada jawfish berfungsi ganda

Mulut jawfish (dailymail.co.uk)

Mulut besar jawfish tidak hanya untuk makan tetapi juga untuk menggali dan mempertahankan wilayah mereka. Adaptasi anatomis ini menunjukkan bagaimana evolusi telah mengoptimalkan satu struktur untuk berbagai fungsi penting.

jawfish telah diamati memuntahkan mulut penuh pasir pada penyusup untuk melindungi liang mereka, dan beberapa bahkan menggunakan batu untuk menghalangi pintu masuk liang mereka di malam hari atau ketika terancam. Taktik defensif ini menunjukkan tingkat kecerdasan dan penggunaan alat yang mengejutkan. Selain fungsi pertahanan dan konstruksi, mulut berukuran besar mereka juga memungkinkan ikan rahang untuk menangkap berbagai jenis makanan, termasuk zooplankton, krustasea kecil, dan ikan-ikan kecil lainnya. Kemampuan mereka untuk dengan cepat membuka mulut mereka menciptakan vakum yang menarik mangsa ke dalam, mekanisme makan yang sangat efisien dalam lingkungan laut.

4. Jawfish umumnya bersifat teritorial

Jawfish yang sangat teritorial (seaunseen.com)

Jawfish umumnya teritorial, dengan setiap ikan menempati liangnya sendiri kecuali selama masa kawin. Pola perilaku ini mencerminkan adaptasi mereka terhadap habitat dasar laut yang kompetitif.

Mereka jarang berkeliaran jauh dari liang mereka dan dapat menampilkan respons menghindar atau melawan terhadap penyusup, baik dengan mundur dan menutup liang mereka atau secara agresif memuntahkan pasir atau batu ke arah ancaman. Ini menunjukkan respons yang kompleks dan terdiferensiasi terhadap berbagai tingkat ancaman. Beberapa spesies ikan rahang telah mengembangkan sistem hierarki sosial yang rumit dalam koloni mereka, dengan individu dominan menempati lokasi liang yang lebih disukai dan mengontrol akses ke sumber daya makanan. Para peneliti juga telah mencatat bahwa ikan rahang dapat mengenali tetangga mereka dan menunjukkan perilaku berbeda terhadap ikan rahang yang dikenal dibandingkan dengan pendatang baru di wilayah mereka.

5. Beberapa spesies ikan rahang hidup dalam koloni yang bisa mencapai ratusan individu

Jawfish yang sedang membuka mulutnya (dtmag.com)

Meskipun teritorial, beberapa spesies ikan rahang ditemukan hidup dalam koloni, kadang-kadang dengan hingga beberapa ratus individu yang berjarak beberapa meter satu sama lain. Perilaku sosial ini menunjukkan keseimbangan menarik antara teritorialitas dan manfaat hidup berkelompok.

Dalam kasus yang jarang terjadi, jawfish telah didokumentasikan berbagi liang dengan spesies lain, seperti belut moray. Jawfish bintik biru (blue-spotted jawfish), misalnya, sangat sosial dalam spesiesnya dan membentuk koloni besar di area terumbu karang. Koloni ini dapat berfungsi sebagai sistem peringatan bersama terhadap predator dan meningkatkan keberhasilan reproduksi melalui akses yang lebih mudah ke pasangan potensial. Para ilmuwan masih mempelajari kompleksitas hubungan simbiotik antara ikan rahang dan spesies lain, dengan beberapa bukti menunjukkan bahwa mereka dapat membentuk asosiasi saling menguntungkan dengan organisme terumbu karang lainnya, termasuk udang pembersih dan anemone laut tertentu.

Fakta-fakta ini menyoroti adaptasi luar biasa jawfish untuk bertahan hidup dan bereproduksi di habitat terumbu karang dan tepi karang berpasir mereka. Dengan perpaduan unik antara kemampuan konstruksi, strategi reproduksi paternal, perilaku teritorial yang kompleks, dan struktur sosial koloni, jawfish mewakili keajaiban evolusi yang menarik di dunia bawah laut. Mereka membuktikan bahwa bahkan makhluk laut berukuran kecil dan tidak mencolok dapat memiliki kehidupan yang sangat kompleks dan menarik yang layak untuk diapresiasi dan dilindungi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team