5 Fakta Kadal Duri Mata Merah, Reptil dengan Wajah yang Imut

Kalau melihat buaya, hal pertama yang terlintas dalam benak kita pastinya rasa takut dan ingin segera menghindar dari mereka. Akan tetapi, bagaimana kalau "buaya" yang kita lihat itu ada dalam versi yang lebih kecil dengan penampilan yang lucu? Itulah salah satu keunikan dari kadal duri mata merah (Tribolonotus gracilis).
Bagaimana tidak? Tubuh hingga ekor hewan ini dilapisi kulit berwarna cokelat tua yang sangat mirip dengan kulit buaya. Hanya saja, moncong mereka jauh lebih pendek dan area matanya memiliki semacam cincin berwarna merah atau jingga. Ukuran kadal duri mata merah pun terbilang kecil. Mereka tumbuh dengan panjang sekitar 20—25 cm dengan bobot 36—45 gram saja.
Selain rupanya yang unik, kadal duri mata merah juga menyimpan sejumlah fakta lain yang menarik untuk disimak. Makin penasaran dengan si imut yang satu ini, kan? Yuk, simak kumpulan fakta kadal duri mata merah ini! Simak artikelnya sampai tuntas agar kamu bisa memahaminya secara menyeluruh.
1. Hanya hidup di satu pulau
Kadal duri mata merah sebenarnya masuk dalam genus Tribolonotus yang banyak tersebar di wilayah Australia, Oseania, hingga bagian timur Indonesia. Bedanya, kadal yang satu ini merupakan hewan endemik dari Pulau Papua yang jadi wilayah dari Indonesia dan Papua Nugini. Menurut IUCN Red List, reptil ini tergolong sebagai semi-fossorial yang ditemukan di sekitar hutan hujan.
Tak hanya di hutan hujan dataran rendah, kadal duri mata merah juga bisa hidup di tempat-tempat dengan ketinggian mulai dari 0—1.000 meter di atas permukaan laut. Mereka juga lebih banyak menghabiskan waktu di daratan ketimbang di area aliran air. Umumnya, kadal ini akan memilih batang kayu busuk atau sisa-sisa batok kelapa sebagai tempat tinggalnya.