ilustrasi kandang angsa (daily.jstor.org)
Penderitaan angsa atau bebek tidak berakhir sampai di situ. Mereka dipaksa tinggal di kandang sempit seukuran tubuhnya, sehingga mereka tidak bisa bergerak atau membersihkan diri.
Bebek atau angsa di peternakan foie gras terlihat lemah, lesu, dan lumpuh karena infeksi kaki akibat berdiri di atas kisi-kisi logam selama proses gavage, menurut pengakuan reporter Newsweek. Tak sedikit yang mengalami masalah kesehatan seperti infeksi jamur, kerusakan kerongkongan, diare, patah tulang dada, lesi, dan gangguan fungsi hati.
Melansir PETA, beberapa angsa atau bebek mati karena pneumonia aspirasi, yang terjadi ketika biji-bijian masuk ke paru-paru atau karena tersedak muntahannya sendiri. Bahkan, unggas yang diberi makan paksa memiliki tingkat kematian hingga 20 kali lipat daripada mereka yang tidak diberi makan secara paksa.