Orang Aborigin Australia (commons.wikimedia.org/Lolcatss)
Meskipun dikesampingkan, posisi dan hak orang Aborigin sebenarnya sama seperti yang didapatkan warga kulit putih yang notabene mayoritas.
Bisa kita lihat, pemerintah persemakmuran memberlakukan sejumlah undang-undang yang memberi hak dan keistimewaan untuk kepentingan penduduk asli Australia yakni mendefinisikan orang Aborigin atau pribumi sebagai seseorang yang merupakan keturunan penduduk asli Australia, jelas Australian Law Reform Commision.
Pemerintah juga menunjukan kepeduliannya untuk melindungi aset kebudayaan Aborigin di Victoria melalui undang-undang. Jika ada yang menghancurkan artefak Aborigin di sana akan jadi pelanggaran hukum, dilansir First Peoples State Relations.
Dilansir Australian Institute of Health and Welfare, pada 2021, profesi Aborigin Australia berusia 15-64 tahun bekerja di pemerintah federal, negara bagian, teritori dan lokal sebanyak 10%. Lanjutnya mereka juga bekerja sebagai buruh, professional, teknisi, pekerja administrasi, pekerja komunitas, industri ritel dll.
Sebagai bagian yang diakui di Australia, pada 2021, masyarakat Aborigin populasinya sebanyak 983 ribu jiwa yang mayoritasnya berada di New South Wales dengan 339 ribu jiwa, berdasarkan laporan Australian Bureau of Statistics.
Meskipun minoritas, sejauh ini ada 15 politisi yang berasal pribumi Australia di mana semuanya bekerja di parlemen Australia yakni, Neville Bonner (senat), Aden Ridgeway (senat), Ken Wyatt (house atau DPR), Nova Peris (DPR), Joanna Lindgren (senat).
Lanjutnya, Pat Dodson (senat), Linda Burney (DPR), Malarndirri McCarthy (senat), Lidia Thorpe (senat), Dorinda Cox (senat), Jana Stewart (senat), Jacinta Nampijinpa Price (senat), Gordon Reid (DPR), Marion Scrymgour (DPR) dan Kerrynne Liddle (senat).
Fakta kelam seperti ini harus disampaikan kepada pembaca untuk mengingatkan bahwa penjajahan itu sebuah sisi kelam. Walaupun di masa sekarang yang meskipun minoritas masyarakat Aborigin sudah memperoleh hak setara dengan warga kulit putih Australia.