Kodkod cat (Leopardus guigna) mungkin masih terdengar asing di telinga. Ya, kucing ini memang bukan berasal dari Indonesia, dan di habitat aslinya pun mereka sudah berjumlah sedikit. Uniknya, kodkod cat diam-diam diberi predikat sebagai salah satu kucing terkecil di dunia lho.
Kenapa ya kira-kira? Simak lima faktanya berikut ini supaya lebih jelas.
Kodkod cat adalah salah satu jenis kucing liar terkecil di dunia. Menurut laman animalia.bio, kodkod cat memiliki kepala yang mungil, telinga yang rendah, dan bobot yang hanya berkisar 2-2,5 kg. Tinggi mereka kurang lebih 25 cm dan apabila diukur dari kepala hingga ekor, tubuh mereka mempunyai panjang sekitar 39-51 cm.
Jika Asia memiliki Rusty-spotted cat (Prionailurus rubiginosus) dan Afrika memiliki Black-footed cat (Felis nigripes) sebagai kucing liar terkecil, maka Amerika pun mempunyai Kodkod cat sebagai kucing liar terkecil mereka.
Kodkod cat sedikit lebih kecil dari Geoffroy’s cat (Leopardus geoffroyi), kucing liar asal Amerika yang berbobot 2-5 kg.Ukuran kodkod cat jantan lebih besar dibandingkan ukuran kodkod cat betina.
Warna bulu kodkod cat cukup beragam. Mereka bisa berwarna cokelat keabu-abuan, cokelat kekuningan, hingga cokelat kehitaman. Warna bulu itu umumnya ditutupi oleh bintik hitam yang berukuran kecil.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kodkod cat adalah jenis kucing yang berasal dari Amerika. Mereka biasanya ditemukan di daerah Argentina dan Chili. Masyarakat setempat lebih akrab menyebut mereka dengan nama “guina”.
Berdasarkan keterangan dari wildcatconservation.org, kucing ini merupakan hewan arboreal alias berlindung di bawah naungan pohon.
Kaki mereka yang besar dan kuat adalah buktinya. Dengan bentuk kaki seperti itu, kodkod cat sangat lincah jika dihadapkan dengan urusan memanjat pohon. Mereka hidup di hutan beriklim lembap seperti Pegunungan Andes dan juga daerah pesisir.
Hampir sama seperti kucing liar pada umumnya, kodkod cat pun mempunyai indra penglihatan, pendengaran, dan penciuman yang begitu baik. Makanan yang kerap mereka santap adalah tikus, kelinci, burung, ayam, serangga, kadal, hewan invertebrata dan beberapa jenis mamalia lainnya, terang laman animalspot.net.
Walau di siang hari mereka kerap berburu, mereka nyatanya akan lebih aktif jika mencari makanan di malam hari.
Kodkod cat sudah diberi status vulrenable atau rentan dari IUCN. Bukan tanpa alasan, kucing kecil ini ternyata kurang terkenal karena jumlahnya yang tak lagi banyak. Mereka sering menjadi sasaran pemburu, dibunuh oleh anjing domestik, atau bahkan mengalami tabrakan dengan mobil manusia.
Habitat mereka juga sedikit demi sedikit sudah mulai hilang karena banyaknya penebangan hutan dan kegiatan pertanian.
Terlepas dari fakta bahwa status mereka sudah rentan, usia kodkod cat ternyata cukup panjang lho. Mereka bisa bertahan hidup dengan usia mencapai 11 tahun. Mereka mengalami masa kehamilan sekitar 72-78 hari dan setiap kali melahirkan mereka biasanya melahirkan 1-4 ekor anak.
Kepribadian mereka sangat tertutup, sehingga sampai kini masih belum banyak informasi yang dapat menjabarkan tentang sub-spesies mereka.
Itu tadi lima fakta kodkod cat. Semoga dengan statusnya yang sudah rentan, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya populasi kucing ini semakin tinggi ya.