potret penyu tempayan (commons.wikimedia.org/Matt Kieffer)
Walau memiliki salinitas yang tinggi dan jauh dari daratan, Laut Sargasso ternyata menjadi rumah bagi berbagai spesies hewan. Hal ini tentu tak lepas dari melimpahnya jumlah rumput laut sargassum di Laut Sargasso. Rumput laut yang mengapung seperti rakit tersebut menyediakan perlindungan dan bahan makanan bagi berbagai hewan di dalamnya.
Dilansir National Ocean Service, bagi berbagai spesies hewan terancam punah seperti belut Amerika, ikan marlin putih, dan hiu porbeagle, sargassum di Laut Sargasso merupakan lokasi berkembang biak. Spesies-spesies penyu laut yang terancam punah seperti penyu hijau, penyu sisik, penyu tempayan dan penyu kempi juga berlindung di laut Sargasso. Dilansir High Seas Alliance, anak-anak penyu yang baru menetas, tinggal dan berlindung di rumput sargassum, serta menjadikannya sebagai sumber makanan.
Laut Sargasso juga menjadi jalur migrasi yang menguntungkan. Hewan-hewan yang bermigrasi seperti ikan tuna, burung, beberapa spesies hiu dan pari bergantung pada Laut Sargasso. Laut tenang ini menjadi salah satu penyedia makanan bagi mereka. Hewan lain yang juga ditemukan tinggal dan berlindung di sargassum laut Sargasso adalah spesies udang-udangan, kepiting, dan ikan.
Lokasi Laut Sargasso yang unik tak hanya membawa keuntungan namun juga dampak negatif bagi laut tersebut. Laut yang jernih dan tenang ini kaya akan rumput laut sargassum, yang akhirnya menjadi tempat berlindung dan tempat tinggal bagi berbagai spesies hewan laut. Sayangnya, sampah-sampah plastik dan mikroplastik juga terjebak di laut ini, dan mencemari Laut Sargasso.