liger (bigcathabitat.org)
Sepintas, liger memang terlihat eksotis. Namun, perlu diingat bahwa hibridisasi kucing besar ini jauh dari kata etis. Luke Dollar selaku direktur program National Geographic Society bernama 'Big Cats Initiative' berkata,
"Saya tidak bisa memikirkan alasan keberadaan liger atau tigon. Jika kita ingin mengenali dan menghormati kucing besar seperti yang terjadi secara alami di alam liar, mengapa kita melakukan eksperimen dalam praktik yang tidak alami dan tidak berdasar secara biologis ini?"
Kritik semacam itu tidak hanya dilontarkan oleh Luke saja, tetapi juga pemerintah nasional dan organisasi hak hewan. Dikutip Big Cat Rescue, liger kerap mengalami cacat lahir yang mengakibatkan kematian di masa muda. Selain itu, harimau betina juga membutuhkan operasi sesar saat melahirkan karena bayi liger berukuran lebih besar dibandingkan bayi harimau pada umumnya. Ancamannya, sang ibu berpotensi mati di tengah proses melahirkan.
Apabila bayi liger lahir tanpa masalah, hewan hasil persilangan itu akan tumbuh besar dan menjadi rentan terhadap obesitas. Dengan kata lain, hibridisasi kucing besar ini menimbulkan situasi yang serba salah. Inilah yang mendorong banyak pihak untuk lebih vokal dalam membahas isu liger.
Itulah lima fakta mengenai liger. Semoga, perkembangbiakan silang yang tidak etis dan malah menyakiti hewan tersebut dapat diakhiri, ya. Bagaimana pendapat kamu?